Semarang (pilar.id) – Dalam laga PSIS Semarang vs Persis Solo yang seharusnya tidak dihadiri penonton pada Jumat (17/2/2023) lalu berlangsung ricuh di luar stadion.
Pasalnya, ribuan suporter PSIS Semarang memaksa masuk ke dalam Stadion Jatidiri untuk menonton pertandingan secara langsung.
Akhirnya polisi melepaskan gas air mata untuk membubarkan ribuan suporter PSIS Semarang tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan sesuai SOP.
Dia juga mengatakan bahwa Polda Jateng telah melakukan tiga lapis penyekatan.
Penyekatan pertama yang dilakukan yakni di pertigaan Akademi Kepolisian (Akpol) arah masuk Jalan Semeru, dimana polisi mengimbau ke kerumunan kecil untuk kembali karena pertandingan digelar tanpa penonton.
Penyekatan kedua, di depan Alfamart Telaga Bodas arah Stadion Jatidiri. Sekitar 15 menit setelah penyekatan pertama.
Suporter PSIS Semarang yang semakin banyak rupanya mengabaikan dan memaksa masuk ke stadion dengan melempar batu dan botol.
Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri. Imbauan dengan pengeras suara tak digubris, serta negosiasi dari Polwan dan pihak manajemen PSIS Semarang tetap tak berhasil membuat massa mundur.
Diperkirakan sekitar 1.500 suporter PSIS Semarang masih mencoba masuk ke stadion sambil melempari polisi dengan batu dan botol.
“Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa,” ucapnya.
Sebelum pertandingan digelar, persiapan pengamanan sudah dilakukan dengan rapat bersama panitia pelaksana dan kepolisian pada Jumat (10/2/2023), hingga akhirnya Polrestabes Semarang mengeluarkan rekomendasi pertandingan digelar tanpa penonton.
“Rekomendasi diambil setelah dilakukan rapat dengan panpel dan yang terkait lainnya, termasuk pertimbangan-pertimbangan lain khususnya faktor keamanan,” tuturnya.
Akibat peristiwa tersebut, 1 truk pengendali massa (Dalmas) mengalami retak kaca serta rusaknya beberapa fasilitas umum dan 7 polisi mengalami luka ringan yang terdiri dari 4 personel Brimob, 2 Sabhara dan 1 Polwan. (ade)