Jakarta (pilar.id) – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menegaskan bahwa pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal ini disampaikan Mulyanto menanggapi adanya wacana kenaikan harga BBM bersubsidi yang sempat beredar.
Mulyanto mengatakan, hingga saat ini semua indikator bagi kenaikan harga BBM dan gas melon 3 kilogram masih aman. Permintaan BBM dan gas bersubsidi masih dalam batas aman dibandingkan dengan kuota yang tersedia. Dolar dan harga minyak mentah dunia juga relatif stabil.
“Prognosis penyerapan BBM bersubsidi tahun 2023 masih dalam batas aman dibandingkan dengan kuota yang ada. Apalagi harga BBM dunia juga masih di bawah angka asumsi APBN dan fluktuasi dolar yang relatif stabil,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023).

Selain itu, Mulyanto juga mengemukakan bahwa permintaan gas melon 3 kilogram yang diperkirakan melebihi kuota hanya sebesar 0,28 juta metrik ton dari kuota tahun 2023 yang sebesar 8 juta metrik ton. Bahkan APBN untuk subsidi gas melon ini dapat dihemat sebesar Rp25 triliun karena harga gas LPG CP Aramco yang jauh di bawah angka asumsi APBN.
“Jadi, isu kenaikan harga BBM bersubsidi ini cuma hoax. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Mulyanto.
Mulyanto mengimbau agar pejabat yang bukan membidangi soal ini tidak sembarang bicara agar tidak memicu keresahan masyarakat.
“Saya berharap pemerintah tidak membahas lagi isu kenaikan harga BBM bersubsidi. Ini hanya akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” kata Mulyanto. (usm/ted)