Martapura (pilar.id) – Pemilihan Umum tahun 2024 nanti akan menjadi salah satu pemilu paling akbar karena berlangsung secara serentak mulai dari pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, sampai pemilihan DPR dan DPRD di setiap wilayah.
Sehingga, potensi terjadinya kondisi rawan gangguan pun cukup besar terjadi. Untuk melakukan antisipasi kondisi tak terduga tersebut, Polres Banjar, Kalimantan Selatan mulai berlatih melakukan simulasi penanganan situasi rawan gangguan pemilu dalam kesiapan pengamanan Pemilu Serentak 2024.
“Pelaksanaan gladi sistem pengamanan kota (Sispamkota) menghadapi pemilu sudah kami laksanakan dengan segala situasi termasuk saat kericuhan terjadi,” kata Kapolres Banjar AKBP Doni Hadi Santoso di Martapura, Sabtu (24/9/2022).
Menurut dia, kesiapsiagaan personel dan peralatan pendukungnya menjadi hal penting guna memastikan Polres Banjar siap mengamankan pemilu.
Doni menekankan setiap personel harus memahami betul tugasnya masing-masing baik di saat situasi aman terkendali maupun ketika kondisinya berubah menjadi anarkis.
“Yang pasti kita tetap mengedepankan upaya persuasif dan humanis. Tindakan represif adalah jalan terakhir ketika terpaksa dilakukan dengan tetap terukur,” jelasnya.
Diakui dia pula, potensi kerawanan pada setiap pesta demokrasi selalu ada. Apalagi melihat kondisi geografis Kabupaten Banjar yang luas dan merupakan daerah dengan pemilih terbanyak di Kalimantan Selatan selain Kota Banjarmasin.
Untuk itulah, Doni menginstruksikan anggotanya di lapangan agar terus melakukan deteksi dini agar segala dinamika politik yang berkembang bisa cepat diketahui dan diantisipasi.
“Kami juga senantiasa mengajak masyarakat agar sama-sama menjaga kedamaian pemilu. Ingat, ini pesta demokrasi maka rakyat harusnya bergembira menyambut hajatan besar nasional dengan menghargai perbedaan pilihan politik,” ujarnya. (fat)