Jakarta (pilar.id) – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, secara kuantitas tren kejahatan mengalami penurunan di awal tahun 2023 sebanyak 1,06 persen.
Dimana, padaa Rabu (4/1/2023) misalnya, tercatat 1.506 kasus, dan Kamis (5/1/2022) tercatat 1.490 kasus. Dari jumlah tersebut ada lima jenis kejahatan dengan tingkat kejadian paling tinggi.
“Tren kejahatan secara kuantitas mengalami penurunan sebanyak 16 kasus,” kata Ramadhan, di Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Kelima kejahatan tersebut antara lain, pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 144 kasus, Narkotika 90 kasus, pencurian sepeda motor (curanmor) 63 kasus, pencurian dengan kekerasan (curas) 14 kasus.
“Dan kasus perjudian sebanyak 15 kasus,” kata Ramadhan.
Sedangkan untuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) juga mengalami penurunan sebanyak 0,77 persen. Gangguan Kamtibmas pada Rabu (4/1/2022) terjadi sebanyak 1.566 kejadian, dan Kamis (5/1/2022) terjadi sebanyak 1.554 kejadian.
Dia merinci, kejahatan terjadi sebanyak 1.490 kejadian, pelanggaran tindak pidana ringan 19 kejadian, bencana 22, dan gangguan keamanan dan ketertiban sebanyak 23 kejadian. “Secara umum, gangguan Kamtibmas mengalami penurunan 12 kasus,” kata Ramadhan.
Polri juga mencatat, terkait kecelakaan lalu lintas yang terjadi di awal tahun 2023 sebanyak 407 kejadian. Korban meninggal dunia sebanyak 40 orang, luka berat 49 orang, dan luka ringan 380 orang.
“Adapun kerugian materiil sebanyak Rp845.850.000,” kata Ramadhan. (ach/fat)