Jakarta (pilar.id) – Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menegaskan komitmennya untuk memberikan prioritas kesehatan kepada para ibu hamil, bayi dan anak di bawah lima tahun (balita), orang lanjut usia (lansia), dan para tenaga kesehatan.
Visi, misi, dan program sektor kesehatan pasangan calon nomor urut 1 Anies-Muhaimin (AMIN) menekankan kesehatan yang dipandang secara utuh, mencakup aspek jiwa, raga, dan lingkungan sosial.
Dalam Dialog Kesehatan Nasional di Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Jakarta, dr. Ganis Irawan, Sp.PD, anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, menyampaikan jargon utama visi dan misi AMIN yang berbunyi ‘Meluruskan Jalan Menghadirkan Keadilan’.
Ganis menekankan bahwa perubahan yang diusung AMIN bukan berarti meninggalkan segalanya, tetapi merupakan upaya meluruskan jalan untuk kembali pada kerangka konstitusi dan mencapai tujuan negara untuk kemakmuran seluruh rakyat.
“Prinsip AMIN untuk menghadirkan keadilan merupakan unsur yang selama ini dianggap hilang dalam beberapa aspek. Ini sesuai dengan visi misi AMIN, yaitu setelah satu bangsa, satu negara, satu NKRI, dan satu tanah air, kini saatnya mewujudkan satu kemakmuran, termasuk di sektor kesehatan yang akan dipandang secara utuh,” ujar dr. Ganis.
AMIN akan mengimplementasikan program-program kesehatan yang mencakup segala lapisan masyarakat, dengan fokus pada ibu hamil, balita, lansia, dan tenaga kesehatan. Ganis mengungkapkan beberapa program yang akan dijalankan AMIN, seperti peningkatan jumlah puskesmas dan rumah sakit, serta pemberian layanan BPJS untuk semua. Ibu hamil akan mendapatkan makanan sehat secara gratis untuk mencegah stunting melalui aktivasi pos pelayanan terpadu (posyandu).
Program AMIN juga mencakup kebijakan cuti hamil dan melahirkan, termasuk cuti ayah hingga 40 hari, dan tunjangan bagi ibu yang menjadi kepala keluarga miskin. Untuk bayi dan balita, akan diberikan makanan sehat gratis di posyandu, pendidikan anak usia dini bermutu dengan biaya murah, serta tempat bermain anak yang mudah diakses dan gratis.
AMIN memberikan perhatian khusus kepada lansia dengan memberikan bantuan sosial hingga Rp300.000 per bulan, prioritas antrean dan sistem jemput bola untuk pemeriksaan kesehatan, serta bantuan renovasi hunian layak hingga Rp5 juta. Ganis menegaskan bahwa AMIN juga memberikan perhatian khusus kepada para tenaga kesehatan (nakes) dengan prinsip proporsional dan keadilan.
“AMIN berkomitmen untuk menghadirkan keadilan bagi rakyat sekaligus untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan. Pemerintah akan berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk organisasi profesi, pihak swasta, dan swadaya masyarakat, untuk membangun kesehatan rakyat,” tambahnya.
Ganis menyoroti isu pelanggaran hak asasi manusia berat terkait kelompok dokter residen yang selama puluhan tahun bekerja tanpa gaji. AMIN berjanji akan menyelesaikan isu ini dan memberikan insentif bagi kader kesehatan, seperti kader posyandu. “Kami menghargai kesejahteraan kader posyandu, apalagi para profesional kesehatan,” pungkas Ganis. (ret/hdl)