Jakarta (pilar.id) – Puan Maharani, Ketua DPR RI, dan Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, secara tak sengaja bertemu di Mina, setelah keduanya menunaikan lempar jumroh. Pertemuan ini jadi tentu jadi momen berkesan bagi keduanya.
Said Abdullah, Ketua DPP PDI Perjuangan yang mendampingi Puan Maharani dan keluarga dalam ibadah haji, menjelaskan bahwa pertemuan antara Puan dan Anies terjadi secara kebetulan di Guest House di Mina.
Setelah menjalankan ritual lempar jumroh yang kedua, mereka saling bertemu dan berbincang santai, saling mendoakan, dan menguatkan tali silaturahmi.
Saat berada di baitullah, tempat yang diyakini memiliki keberkahan doa, keduanya berbicara dengan santai. Puan Maharani, setelah melempar jumroh, melambangkan pengusiran hawa jahat dan memperkuat hubungan baik antara keduanya.
Said menyampaikan harapannya bahwa pertemuan antara kedua tokoh ini dapat menciptakan suasana politik yang lebih harmonis dan menyenangkan tanpa ketegangan dan kecurigaan, terutama menjelang Pemilihan Presiden 2024.
“Kita ingin memberikan contoh kepada rakyat bahwa perbedaan pilihan politik tidak boleh menghancurkan silaturahmi dan menjadikan kita bermusuhan. Saatnya menunjukkan teladan kepada masyarakat,” harap Ketua Banggar DPR tersebut.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDI Perjuangan, secara tidak sengaja bertemu dengan Anies Baswedan di tanah suci.
Dalam foto yang tersebar, mereka terlihat bersama istri masing-masing serta Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
Menjawab pertanyaan terkait pertemuan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, Said Abdullah menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga terjadi secara kebetulan.
“Karena kami semua menjalankan ibadah haji, wajar jika kami saling bertemu. Apalagi, panitia haji mengkategorikan kedua tokoh ini sebagai Very Important Personalities (VIP), yang jumlahnya terbatas, dan mereka ditempatkan di tempat yang juga terbatas. Kondisi ini memungkinkan terjadinya pertemuan ini. Kami mohon doa agar pertemuan tokoh-tokoh bangsa ini membawa kebaikan di masa depan,” tutup Said.
Dengan demikian, pertemuan antara Puan Maharani dan Anies Baswedan setelah melempar jumroh di Mina menjadi momen bersejarah yang diharapkan dapat meredakan ketegangan politik dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan pilihan politik menjelang Pemilihan Presiden 2024. (hdl)