Jakarta (pilar.id) – Idul Fitri adalah momen berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga, sahabat, dan orang terdekat. Kebiasaan ini tak huanya muncul di Indonesia, tapi juga di negara-negara ASEAN yang sedang berada di Malaysia.
WNI asal Sumatera Barat, Wiffy Zalina Putri, mengatakan bahwa keluarganya akan mengunjungi setiap rumah kerabat di Kuala Lumpur, dimulai dari rumah saudara ayahnya yang tertua di sana, setelah selesai melaksanakan shalat Idulfitri.
Tradisi ini biasanya berlangsung hingga tengah malam atau bahkan pukul 11.00 malam waktu setempat. Pada hari kedua, mereka menerima saudara, kerabat, tetangga, dan sahabat di rumah mereka dengan menyajikan hidangan yang telah disiapkan sehari sebelumnya.
Bagi WNI asal Pamekasan yang sudah tujuh tahun bekerja di Lembah Klang, Haidi, tradisi berkumpul bersama keluarga dan teman-teman di kampung halaman digantikan dengan silaturahmi bersama teman-teman seperantauan.
“Kalau Lebaran ya kumpul dengan teman-teman main sama-sama bakar sate pokoknya terbaik lah,” ungkap Haidi. Meski tidak ada hidangan khas hari raya, kata Hadi, sate tetap menjadi hidangan mewah bagi mereka.
Di Malaysia, jamuan raya atau open house menjadi tradisi yang dilakukan setiap tahunnya. Tuan rumah akan membuka pintu lebar-lebar untuk siapa saja yang ingin berkunjung, tidak hanya mereka yang beragama Islam. Sajian khas Idulfitri tentu saja tersedia untuk memanjakan tamu yang datang bersilaturahmi.
Pada hari pertama Idulfitri 1444 Hijriah, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah menggelar upacara makan Hari Raya di Istana Negara.
Banyak tokoh penting, seperti Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim beserta istri, Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, mantan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, menteri-menteri, wakil-wakil menteri kabinet, hingga kepala perwakilan asing yang hadir.
Tradisi berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, saudara, dan teman di Hari Raya Idulfitri menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat ASEAN.
Hal ini dapat memperkuat kedekatan antarnegara dan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan dunia, sebagaimana tema Kekuatan ASEAN Indonesia 2023, ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. (hdl)