Jakarta (Pilar.id) – Sebanyak 1.105 peserta dari seluruh Indonesia yang bergabung secara daring mengikuti pelatihan “Manajemen Pakan pada Pembesaran Nila” dan “Penanganan Hama Penyakit pada Budidaya Rumput Laut”.
Pelatihan ini digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) memberikan pembekalan kepada oleh
“Ini salah satu upaya kita menyiapkan SDM untuk menunjang budidaya yang mampu komoditas unggulan berorientasi ekspor, sebagaimana program Bapak Menteri”, ujar Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) BRSDM Lilly Aprilya Pregiwati perlu ada manajemen yang baik dalam pengelolaan pakan ikan.
Sebab secara teknis, biaya pakan dalam kegiatan budidaya adalah 60-80 persen dari biaya produksi. Sehingga pengelolaan dengan manajemen yang baik bisa mencapai profit maksimal.
“Sedangkan pada rumput laut, salah satu yang perlu diantisipasi adalah penyakit yang dapat menyebabkan turunnya produksi,” ujar Lily.
Lilly menjelaskan bahwa rumput laut merupakan komoditas perikanan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di perairan Indonesia. Selain itu, produk rumput laut Indonesia juga masih memiliki peluang besar untuk masuk pangsa pasar dunia.
“Tapi, praktek budidaya rumput laut memiliki tantangan serius,” ujar Lilly.
Fiyan dari Kelompok Harapan Jaya, Kabupaten Sigi, yang bersama rekan-rekan pembudidayanya mengikuti pelatihan Manajemen Pakan pada Pembesaran Nila, 13 April 2023.
“Kami berterima kasih atas pelatihannya. Kami dari Harapan Jaya berterima kasih atas semua materi yang disampaikan. Akan tetapi, kami masih cukup terkendala atas mahalnya harga pakan. Oleh karena itu, kami berharap bisa mendapatkan pelatihan tentang pembuatan pakan,” jelas Fiyan.
Demikian juga, Sahrel Walih, peserta pelatihan Penanganan Hama Penyakit pada Budidaya Rumput Laut, 11 April 2023, dari Kabupaten Buru, Prov.nsiMaluku, mengatakan sangat senang mengikuti pelatihan ini.
“Saya berterima kasih karena dapat membuka wawasan mengenai hama dan penyakit yang selalu menyerang rumput laut. Dengan adanya pelatihan ini, informasi saya semakin bertambah untuk penanggulangan penyakit.” urainya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono siap menggenjot peningkatan produktivitas budidaya rumput laut.
“Potensi pasarnya besar. Makanya rumput laut menjadi salah satu komoditas unggulan yang akan kita terus kejar target produksinya. Caranya dengan memanfaatkan daerah-daerah potensial seperti di Kampung Budidaya Rumput Laut Mamolo ini,” ungkapnya.
Menteri Trenggono juga mendorong ikan nila menjadi salah satu proyek unggulan nasional untuk menjawab kebutuhan pasar internasional. (din)