Kudus (pilarid) – Bencana tanah longsor di lima desa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terjadi pada Jumat (30/12) Dari kejadian tersebut sedikitnya sembilan rumah warga di lima desa terdampak bencana tanah longsor yang melanda daerah itu.
Dijelaskan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji, di Kudus, Sabtu (31/12/2022) kelima desa tersebut, yakni Desa Japan, Desa Kajar, Desa Soco, dan Ternadi di Kecamatan Dawe, dan Desa Menawan (Kecamatan Gebog).
Bencana tanah longsor di Kecamatan Dawe terjadi di 10 titik, sebanyak lima titik diantaranya berdampak pada rumah warga dan lima titik lainnya berdampak pada akses jalan desa setempat.
Potensi kerugian dari bencana tanah longsor tersebut, di Kecamatan Dawe ditaksir mencapai Rp35 juta dan di Kecamatan Gebog sebesar Rp5 juta.
Tim BPBD Kudus bersama warga desa setempat sudah melakukan pembersihan jalan dari material tanah longsor, termasuk yang menimpa rumah warga. Sedangkan tanah yang mengalami retakan ditutup dengan plastik.
Menurutnya sembilan rumah warga yang terdampak tanah longsor tersebut, tiga rumah diantaranya di Kecamatan Dawe dan enam rumah di Kecamatan Gebog.
Bencana tanah longsor di Kecamatan Dawe, kata Munaji, berasal dari tebing setinggi 30 meter dan runtuhan material batunya menutup akses jalan di Desa Japan yang menjadi penghubung antara Dukuh Ceglik dan Klumpit. Hal serupa juga terjadi di Desa Ternadi, material tanah longsor menutup akses jalan desa setempat.
Selain itu, di lokasi tersebut juga timbul retakan tanah sepanjang 10 meter dan merobohkan tembok rumah warga desa setempat. Sedangkan di Desa Kajar dan Soco juga berdampak pada rumah warga desa setempat meskipun tidak berdampak kerusakan bangunan.
Sebelum terjadi longsor, di Kecamatan Dawe turun hujan dengan intensitas sedang dan lebat dalam kurun waktu lama. Sehingga, kontur tanah menjadi gembur, karena tidak mampu menahan resapan air dalam jumlah banyak.
Ditambahkannya untuk kawasan yang terdapat tebing tinggi, memang tidak ada talut penyangga dan diperparah dengan tidak adanya saluran pembuangan air hujan. Sedangkan posisi bangunan berada di
tepi tebing sehingga rawan longsor. (din/antara)