Semarang (pilar.id) – Tahukah? Si ‘Yuyu Laut’ jadi lima besar komoditas ekspor hasil kelautan tanah air.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia menarget pemasukan 7,66 Miliar USD pada 2023 dari hasil ekspor produk kelautan.
Hasil tangkapan nelayan-nelayan Indonesia dihargai tinggi di pasar ekspor, menembus Amerika Serikat.
Ada lima komoditas utama yang kembali ditarget menyumbang pemasukan besar untuk pasar ekspor hasil laut.
Salah satunya Yuyu Laut, atau biasa dikenal dengan Rajungan oleh masyarakat Indonesia.
Rajungan ternyata mampu menembus pasar luar negeri dan cukup disukai, sehingga menjadi salah satu komoditas utama ekspor KKP.
Berikut urutan lengkap lima komoditas utama ekspor sektor perikanan Indonesia
1. Udang
Target dari ekspor udang mencapai 1.997,49 juta USD.
2. Tuna, Cakalang, Tongkol
Tiga jenis ikan tersebut ditarget memberi pemasukan nilai sebesar 865,73 USD.
3. Cumi, Soting, Gurita Besar
Pada urutan ketiga ini ditarget 657,71 juta USD.
4. Rumput laut
Rumput laut masuk hasil perikanan, dengan target sebesar 554,96 juta.
5. Rajungan dan Kepiting Besar
Nah si rajungan dan kepiting besar tak disangka begitu disukai pasar luar negeri.
Target nilai ekspor produk ini 450,55 USD.
Berikut lima besar negara tujuan ekspor hasil perikanan dan kelautan RI:
1. Amerika Serikat
Nilai 2,15 Miliar USD (37,63%)
2. China
Nilai 1,02 miliar USD (17,90%)
3. Jepang
Nilai 678,13 juta USD (11,89%)
4. Negara Asean
Nilai 651,66 juta USD (11,42%)
5. 27 Negara Uni Eropa
Nilai 357,12 juta USD (6,26%).
Demikian lima besar komoditas perikanan yang paling disukai di luar negeri sekaligus jadi target besar ekspor hasil laut Indonesia. (daz)