Surabaya (pilar.id) – Melihat potensi besar yang dimiliki Indonesian, usai terselenggaranya Konferensi Tingkat Tinggi Grup of Twenty (KTT G20) di Bali beberapa waktu lalu.
Membuat Universitas Surabaya, melalui seri kelima studium generale 2022-2023, mengangkat tema “Dinamika Kebangsaan yang Bhinneka, Teknologi, dan Geopolitik Dunia”, pada Kamis (1/12/2022) bertempat di Gedung Perpustakaan, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya.
Seperti yang disampaikan Rektor Ubaya, Dr. Ir. Benny Lianto, jika tema yang diambil berkaitan dengan Indonesia sebagai pemegang Presidency of the G20 tahun 2022.
“Permasalahan global yang terjadi pada hampir seluruh negara di dunia membutuhkan peran pemimpin nasional yang mampu mengelola dinamika geopolitik internasional dan domestik,” jelasnya.
Perlu diketahui, Studium generale adalah kuliah tamu yang diadakan Ubaya dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional yang akan memaparkan wawasan dan ide cemerlang dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dalam acara yang mengundang Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Andi Widjajanto, sebagai pembicara tersebut ini, bagi Ketua Pelaksana Studium Generale Seri 5, Thomas Sixtus Iswahyudi Hari Widodo, dinilai tepat, karena sesuai dengan tema besar yang dirancang.
“Sepak terjang Andi Widjajanto baik dalam bidang pendidikan, ketahanan, militer, dan politik telah terbukti memadai, serta kredibilitas yang dapat memberi pandangan baru terkait nilai-nilai kebangsaan yang harus dimiliki bangsa ini, khususnya civitas akademika Ubaya,” jelas Yudi, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, Andi dalam pemaparannya mengatakan, jika Indonesia akan menjadi negara pendapatan atas di tahun 2038. Melihat dari hasil diskusi pada forum G20, ia yakin Indonesia dalam posisi yang baik dan dapat berkontribusi
“Pertarungan selanjutnya di bidang teknologi. Kita harus fokus pada transformasi digital, supaya kemunculan media sosial tidak menggerus nilai-nilai bangsa, dan menjadi tantangan bagi anak muda yang akan menjadi pemimpin 20-40 tahun ke depan,” ujarnya.
Adanya acara ini, Rektor Ubaya berharap, jika dari materi studium generale ini dapat menumbuhkan dan memantapkan nilai-nilai kebangsaan pada civitas akademika Ubaya dan masyarakat.
“Sehingga, dapat menempatkan diri secara benar dan tepat dalam menghadapi permasalahan kebangsaan, serta bisa mendapat gambaran yang holistik tentang perubahan geopolitik dunia yang terjadi dan dampaknya bagi indonesia di masa depan,” pungkasnya. (jel/din)