Jakarta (pilar.id) – Pertandingan perempat final antara Atletico Madrid dan Manchester City berjalan dengan ketat dan keras. Bahkan, di akhir pertandingan tensi semakin meninggi dan menimbulkan bentrokan keras.
Adalah Felipe yang melakukan sliding tackle keras ke Phill Foden di menit 90+1. Tackling dengan dua kaki itu membuatnya diganjar kartu merah. Namun, sebelumnya, mantan pemain Manchester City, Stefan Savic lebih dahulu melakukan tindakan profokasi.
Ia menarik secara paksa Phill Foden yang berguling-guling memasuki lapangan. Savic sepertinya menganggap Foden dengan sengaja menggulingkan dirinya yang sudah berada di luar garis tepi lapangan ke dalam lapangan untuk mengulur waktu.
Aksi Savic menyeret Foden ini kemudian memantik emosi para pemain City. Keributan dan ketegangan pun segera terjadi di pojok lapangan ini. Para pemain dari kedua klub beralarian menuju ke sana untuk saling berseteru.
Savic bahkan masih sempat beradu kepala dengan Sterling dan menjambak rambut dari Jack Grealish. Usai menjalani pertandingan dengan injury time mencapai 12 menit, perseteruan antar pemain dari kedua klub tersebut kembali berlanjut ketika mereka masuki lorong menuju ruang ganti.
Tak hanya adu mulut, beberapa pemian bahkan terlihat saling dorong. Bahkan bek Atletico, Vrsalkjo masih sempat melempar botol ke arah para pemain City. Keributan ini baru bisa mereda ketika polisi ikut turun tangan dan mengambil alih situasi.
Atletico yang tertinggal di leg pertama, di pertandingan Kamis (14/4/2022) dini hari tadi sedang berusaha mengejar ketertinggalan. Mereka memang tidak menguasai permainan dengan banyak penguasaan bola.
Namun, peluang mereka di laga ini jauh lebih banyak dari Manchester City. Di menit-menit akhri pertandiangan ketika Felipe terkena kartu merah dan Savic membuat keributan, Atletico sedang dalam upaya untuk mencetak gol.
Mereka sedang dalam momentum yang bagus. Namun, karena para pemain Manchecster City sering kali membuang-buang waktu, membuat para pemain Atletico turut emosi dan melampiaskan rasa frustasi mereka.
Namun, tuduhan baung-buang waktu tersebut dibantah oleh pemain Manchester City. “Yang membuang-buang waktu adalah tim mereka, terlibat perkelahian yang absurd,” kata bek City Aymeric Laporte.
“Kami sudah tahu bagaimana mereka dan mereka selalu melakukan hal yang sama. Selalu buruk melihat perkelahian ini, banyak kebodohan dilakukan dengan sedikit… Menurut saya ini buruk buat mereka karena mereka berada dalam momen terbaik dalam pertandingan.”
Guardiola yang marah menolak untuk menjawab pertanyaan mengenai membuang-buang waktu, namun gelandang City Rodri mengakui bahwa ada waktu-waktu di mana itu diperlukan.
“Ketika Anda terkunci di belakang dan ketika waktu tersisa lima hingga 10 menit, kami harus bermain dengan senjata lain,” kata Rodri.
“Saya tidak mendukung melakukan itu sepanjang pertandingan, namun pada beberapa kesempatan. Apa yang bertahan di lapangan tetap berada di sana. Ini pertandingan dengan banyak tekanan dan saya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi pada Felipe, tapi itu tidak menyenangkan.”
City yang berusaha untuk memenangi trofi paling bergengsi sepak bola antar klub Eropa tersebut untuk pertama kalinya, akan melawan juara 13 kali Real Madrid pada semifinal. (fat)