Surabaya (pilar.id) – Afif Kurniawan, MPsi, dosen Psikologi di Universitas Airlangga, menjadi sorotan media karena perannya dalam sukses Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023.
Saat itu, Afif bertugas untuk mendampingi aspek psikologis para pemain, yang sebelumnya sering menjadi masalah dalam beberapa ajang sebelumnya.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari sistem yang dibangun oleh pelatih sepak bola Indonesia, Indra Sjafri.
“Menurut saya, keberhasilan ini bermula dari filosofi Coach Indra Sjafri sebagai dasar tim, serta kerja sama yang sinergis dari seluruh anggota tim, termasuk manajer, para pelatih yang merupakan sosok penting dalam sejarah Timnas Indonesia, dan lainnya,” ungkap Afif.
Dikatakan, dalam SEA Games, semua orang yang terlibat dalam tim ini bekerja sama secara sinergis. “Kami sebagai pendamping psikologis merasa terhormat bisa bekerja dengan orang-orang hebat dalam tim,” kata Afif.
Kerja sama dari semua pihak, lanjut dia, terbukti mendukung peran tim psikolog dalam membangun kedekatan dan kepercayaan dengan para pemain. Para pemain juga tidak kesulitan memahami tugas dan persiapan yang harus dilakukan.
Terkait ikatan tim, Afif menjelaskan tentang collective efficacy dalam kajian psikologi. Dalam teori Bandura, collective efficacy adalah keyakinan kelompok dalam kemampuan mereka secara bersama-sama mengatur dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkat pencapaian tertentu.
Artinya, setiap pemain memiliki keyakinan pribadi yang kuat dalam mengelola dirinya sendiri dan mencapai hasil yang baik dalam setiap pertandingan. Kemudian, mereka membangun keyakinan bersama sebagai sebuah tim.
“Setiap individu harus beradaptasi dengan kelompok. Ini penting dalam olahraga tim. Tentu saja, hal ini tidak terlepas dari upaya Coach Indra Sjafri dalam pendekatan kepada para pemain,” papar Afif.
Selanjutnya, menurut dia, perolehan 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu oleh kontingen Indonesia saat ini adalah pencapaian yang baik.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar orang-orang di sekitar atlet juga memberikan dukungan untuk membantu terciptanya growth mindset.
Konsep ini membuat para atlet mampu menghadapi tantangan dengan melihatnya sebagai peluang untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik.
“Semua pihak sebaiknya memberikan dukungan positif terhadap pencapaian para pemain dan pelatih, karena potensi fisik dan kemampuan teknis pemain Indonesia tidak kalah dengan negara-negara Asia lainnya. Dukungan positif ini akan membuat pemain dan pelatih merasa yakin dengan kemampuan mereka,” jelas Afif.
Ia pun mengingatkan bahwa prestasi dapat dicapai ketika kesejahteraan psikologis dan mental tetap terjaga. Dalam memberikan semangat kepada para pemain, ia mengatakan agar terus menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini.
“Tunjukkanlah praktik baik dalam berlatih dan bertanding,” tegasnya. Karena olahraga, pada dasarnya memiliki nilai-nilai moral dan mindset yang mengajarkan tentang menikmati proses dalam meraih keberhasilan. (hdl)