Jakarta (pilar.id) – Menargetkan Indonesia menjadi salah satu dari lima besar eksportir produk perikanan dunia dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau pengembangan tambak udang supra intensif, sebagai pilot project menggunakan teknologi
oxybam di Kampung Bahari Nusantara di Kabupaten Jembrana, Bali.
Tambak udang hasil kreasi masyarakat Indonesia ini dikembangkan melalui kerjasama TNI AL, Pemkab Jembrana dan pihak swasta. “Ini juga menunjukkan bahwa kita mampu menjalankan program ketahanan pangan dan meningkatkan produksi udang nasional yang selama ini menjadi salah satu komoditas ekspor utama kita dan penyumbang devisa terbesar dari sektor perikanan,” jelasnya di @luhut-nya. akun instagram pandjaitan, dipantau di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Pandjaitan berharap program ini terus berlanjut agar negara bisa mencapai target produksi 2 juta ton udang senilai US$ 4,3 miliar pada 2024 hanya untuk inovasi teknologi, tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan pengembangan ekonomi daerah,” paparnya.
Pandjaitan mencatat, sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang tumbuh, di tengah pandemi COVID-19. Pada tahun 2021, sektor perikanan tumbuh 5,45 persen dibandingkan tahun 2020.
Ia menambahkan pihaknya meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan sektor perikanan seoptimal mungkin untuk menghasilkan devisa, menciptakan lapangan kerja dan menjadi sumber pangan bagi masyarakat dan industri pengolahan. “Dengan begitu, Indonesia bisa masuk dalam lima besar eksportir produk perikanan dunia,” pungkasnya. (din/Antara)