Jakarta (pilar.id) – Pemerintah telah memberikan kelonggaran mobilitas masyarakat. Mulai dari dihilangkannya karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) hingga memperbolehkan mudik lebaran. Namun, langkah pelonggaran tersebut harus dibarengi dengan pengawasan protokol kesehatan secara ketat.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman menyatakan, pemerintah harus benar-benar memperhatikan kriteria yang telah ditetapkan. Mulai dari kriteria vaksin dosis kedua dan booster hingga tes covid-19 bagi PPLN yang masuk ke Indonesia.
“Tidak menjadi masalah saat ini (pelonggaran mobilitas), it’s okay, karena ada modal imunitas yang memadai. Karena pintu masuk PPLN ini kan kota-kota aglomerasi yang punya modal imunitas yang cukup,” kata Dicky kepada Pilar.id, Kamis (24/3/2022).
Apabila imunitas di Indonesia sudah sangat memadai, kata Dicky, PPLN dari luar negeri tidak perlu melakukan tes covid-19, baik itu tes antigen ataupun PCR. Tetapi saat ini, tes covid-19 bagi PPLN masih harus diterapkan.
Di sisi lain, pelonggaran kebijakan harus diperkuat pada aspek cakupan vaksinasi. Destinasi wisata di Tanah Air setidaknya harus memiliki cakupan vaksin covid-19 dosis 2 sebanyak 70 persen. Lalu yang paling penting, 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas) harus tetap ditegakkan.
“Sekarang kalau bicara pemicu lonjakan kasus covid-19 baru, bisa dari mana saja. Luar atau dalam negeri. Itu lah sebabnya, kita harus evaluasi secara berkala setiap kebijakan yang ada,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, perkembangan pandemi covid-19 di Indonesia terus membaik. Karena itu, pemerintah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran.
Dia mengungkapkan, PPLN yang tiba melalui bandara di seluruh Indonesia tidak perlu lagi harus melewati karantina. Namun, pemerintah tetap mewajibkan PPLN melakukan tes usap atau PCR.
“Kalau hasilnya negatif, silakan langsung keluar dan bisa beraktivitas. Kalau positif, maka ditangani oleh Satgas Covid-19,” kata Jokowi seperti disaksikan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).
Situasi pandmei yang membaik, kata dia, juga membawa optimisme menjelang datangnya Ramadan. Tahun ini, umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah tarawih berjaan di masjid dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah juga memperbolehkan masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran. Dengan catatan, harus sudah vaksin dua kali dan booster. Serta tak lupa, menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Semoga tren semakin membaik ini dapat dipertahankan. Saya minta kita semua menjalankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (her/fat)