Jakarta (pilar.id) – Jenazah enam korban yang menjadi penumpang pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air yang jatuh di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi pada Selasa (27/6/2023).
Pesawat dengan kode penerbangan PK-SMW itu jatuh di sebuah bukit pada ketinggian 2.208 meter di atas permukaan laut dan ditemukan dalam kondisi hancur pada Jumat (23/6/2023).
“Hari keempat proses evakuasi oleh tim SAR gabungan. Hari ini juga sudah berhasil dievakuasi enam jenazah penumpang dan kru pesawat SAM Air yang jatuh di Yalimo,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, pada Selasa (27/6/2023) sore.
Ditulis voaindonesia.com, enam jenazah tersebut terdiri dari empat penumpang dan dua kru pesawat SAM Air. Berdasarkan manifes pesawat SAM Air, identitas keenam korban tersebut adalah Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), Kilimputni (20), Hari Permadi (pilot), dan Levi Murib (kopilot).
Selanjutnya, keenam jenazah tersebut dievakuasi menggunakan helikopter Caracal TNI Angkatan Udara HT-7201 menuju Wamena.
Setelah tiba di Wamena, keenam jenazah tersebut akan dibawa ke Jayapura untuk menjalani proses identifikasi.
“Setelah dievakuasi dari Yalimo, kemudian dibawa menggunakan helikopter ke Wamena. Langsung diterbangkan ke Jayapura untuk selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi oleh tim disaster victim identification (DVI) dari Polda Papua,” ujar Benny.
Hingga saat ini, polisi belum dapat mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat SAM Air di wilayah perbukitan Yalimo. Pihak kepolisian masih menunggu laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Terkait jatuhnya pesawat tersebut, memang benar karena kecelakaan. Namun, untuk penyebab kecelakaan tersebut, kami masih menunggu informasi atau laporan resmi dari KNKT,” jelas Benny.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo.
Saat ini, tim investigasi KNKT masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya pesawat SAM Air tersebut. “Tim kami masih berada di lokasi. Kami belum memperbarui informasi. Belum ada yang dapat disampaikan. Masih dalam penyelidikan,” ujarnya.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi yang diberikan oleh maskapai SAM Air setelah penemuan keenam jenazah tersebut.
Pesawat SAM Air yang jatuh tersebut merupakan tipe Cessna Grand Caravan C208B. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga pada Jumat (23/6/2023) sekitar pukul 10.53 WIT dan kehilangan kontak pada pukul 11.07 WIT. (hdl/voaindonesia.com)