Surabaya (pilar.id) – Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo pada Selasa (7/3/2023) kemarin telah ditahan oleh Polresta Malang Kota atas dugaan tindak pidana penipuan melalui robot trading Auto Trade Gold (ATG).
Kapala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Toni Hermanto dalam konferensi pers yang berlangsung di Mapolda Jatim, Rabu (8/3/2023) menyatakan bahwa korban penipuan Wahyu Kenzo telah mencapai 25 ribu orang.
Dimana, dari tindak penipuan yang telah dilakukan melalui robot trading ATG tersebut, crazy rich surabaya Wahyu Kenzo ditaksir meraup keuntungan hingga Rp9 triliun.
Kapolda Jatim Toni juga menyebutkan bahwa korban penipuan Wahyu Kenzo bukan saja berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri.
Namun, hingga saat ini, kepolisian masih belum melakukan penyitaan terhadap harta kekayaan maupun aset yang dimiliki oleh Wahyu Kenzo.
Satu-satunya aset yang saat ini sudah disita oleh kepolisian adalah produk susu nutrisi yang menjadi salah satu pintu masuk Wahyu Kenzo menipu para investornya.
Wahyu Kenzo diduga telah menawarkan bisnis produk susu nutrisi dengan iming-iming bonus investasi robot trading ATG.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Budi Hermanto menyatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih melakukan tracing terkait harta yang dimiliki Wahyu Kenzo yang memiliki nama asli Dinar Wahyu Septian.
“Semua masih kita tracing, karena korban tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga, luar negeri antara lain, Prancis, Rusia, dan Amerika,” lanjut Budi Hermanto.
Sehingga saat ini, Polda Jatim dan Polresta Malang Kota masih dalam proses penyidikan lebih lanjut terkait para korban dan kekayaan crazy rich surabaya, Wahyu Kenzo.
Kasus ini, terungkap setelah salah satu korban Wahyu Kenzo berinisal MY, 45 tahun melaporkan dugaan penipuan ke Polresta Malang Kota pad 25 September 2022 lalu.
MY merupakan salah satu member robot trading ATG yang dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama milik Wahyu Kenzo.
“Korban MY deposit satu miliar di transfer ke rekening mandiri tersangka. Sudah kami lakukan penelusuran dan sudah kami bekukan di awal 2023,” terang Budi Hermanto. (fat)