Jakarta (pilar.id) – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance sukses menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Wisma Tugu I, Jakarta. Dalam rapat tersebut, Perseroan memaparkan kinerja positif sepanjang tahun buku 2024 (audited) dengan Risk Based Capital (RBC) mencapai 432 persen, jauh di atas batas minimum yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
Direktur Utama Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, mengungkapkan bahwa hingga akhir Desember 2024, Perseroan mencatatkan premi bruto konsolidasian sebesar Rp8,54 triliun, meningkat 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,71 triliun. Pertumbuhan premi ini terutama berasal dari lini bisnis aviation, fire, dan marine hull.
Dari sisi hasil underwriting, Tugu Insurance juga mencatatkan peningkatan signifikan dari Rp699 miliar menjadi Rp923 miliar. Kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan premi dan penurunan rasio klaim (loss ratio) dari 62,05 persen menjadi 54,41 persen, mencerminkan efisiensi dalam pengelolaan risiko.
Sebagai anak usaha BUMN PT Pertamina (Persero) dengan kode saham TUGU, Tugu Insurance juga berhasil mempertahankan Financial Strength Rating (FSR) di level A- (Excellent) dan Long-Term Issuer Credit Rating (Long-Term ICR) di “a-” (Excellent). Di tingkat nasional, Perseroan memperoleh peringkat tertinggi Indonesia National Scale Rating (NSR) yaitu aaa.ID (Exceptional) dari lembaga pemeringkat internasional AM Best. Peringkat tersebut telah berhasil dipertahankan sejak tahun 2016, menandai sembilan tahun performa keuangan yang stabil.
Dalam RUPS tersebut, Tatang juga menguraikan sejumlah strategi bisnis Perseroan untuk tahun 2025, meliputi implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC), optimalisasi laba perusahaan, serta rencana pemisahan Unit Usaha Syariah (spin off).
Selain itu, Tugu Insurance akan memperkuat daya saing melalui strategi harga yang kompetitif, pertumbuhan premi ritel dan produk simple risk, kemitraan dengan platform digital, serta pengembangan produk inovatif.
Rapat juga menetapkan penggunaan laba tahun berjalan sebesar Rp701 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan. Dari jumlah tersebut, 40 persen atau Rp280 miliar dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham, sesuai proporsi kepemilikan masing-masing.
Dengan pencapaian tersebut, Tugu Insurance menunjukkan komitmennya dalam menjaga kinerja keuangan yang solid dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham di tengah tantangan industri asuransi. (usm/hdl)