Jakarta (Pilar.id) – Wabah cacar monyet yang sedang berlangsung saat ini menimbulkan risiko sedang terhadap kesehatan masyarakat global.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Minggu dalam sebuah pernyataan yang bagaimanapun meningkatkan momok virus menjadi bercokol sebagai patogen yang menyebar dari orang ke orang.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 26 Mei bahwa 23 negara telah melaporkan total 257 kasus yang dikonfirmasi dan sekitar 120 kasus yang dicurigai sedang diselidiki berlanjut.
Akumulasi kasus yang cepat dalam wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang pertama kali terdeteksi awal bulan ini. Sampai saat ini sebagian besar kasus telah didiagnosis di Eropa dan Amerika Utara, dan wabah cacar monyet ini juga sudah memasuki wilayah Timur Tengah dan Israel menjadi negara pertama yang terkena dampak cacar monyet.
“Saat ini, risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan ditingkat global ini dinilai moderat mengingat ini adalah pertama kalinya kasus dan kelompok cacar monyet dilaporkan secara bersamaan di wilayah geografis WHO yang sangat berbeda,” kata Badan Kesehatan Global itu.
Risiko kesehatan masyarakat bisa dengan cepat menjadi lebih tinggi jika virus ini memanfaatkan kesempatan untuk memantapkan dirinya sebagai patogen manusia dan menyebar ke kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah seperti anak kecil dan orang yang mengalami gangguan kekebalan.
Tingkat kematian untuk cacar monyet diperkirakan antara 1% dan 10 persen, Presentase tersebut dilihat dengan kondisi di Clade Afrika Barat dan tingkat kematian di bawah spektrum itu.
Mayoritas kasus dalam wabah cacar monyet ini telah terdeteksi pada individu yang berhubungan seks sesama jenis dengan yang mayoritas didominasi oleh hubungan antara pria dengan pria. Dan sementara WHO meminta negara-negara diseluruh Benua untuk mencari kasus yang terlewatkan ketika mereka melakukan pelacakan kontak, sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah aktif, yang berarti saat ini sudah aktif memiliki gejala.
WHO mengatakan risiko saat ini untuk individu di masyarakat umum tampaknya rendah, Namun semua tergantung tindakan dari Negara-Negara diperlukan untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut diantara kelompok-kelompok berisiko, dalam upaya mencegah penyebaran ke populasi umum dan mencegah pembentukan cacar monyet.
Adapun hingga saat ini belum ada korban jiwa yang dilaporkan. Dan faktanya, banyak dari orang yang terinfeksi melaporkan gejala relatif ringan, dengan kemunculan pada pembengkakan kelenjar getah bening dan lesi terutama di mulut, atau di sekitar alat kelamin atau anus.
WHO juga menyarankan kepada petugas kesehatan yang belum akrab dengan cacar monyet sebaiknya mungkin mengenali berbagai kondisi yang diawali dengan ruam kulit dan karena presentasi klinis lebih sering tidak khas dalam wabah ini dapat menjadi tantangan petugas kesehatan untuk membedakan cacar monyet hanya berdasarkan presentasi klinis, terutama untuk kasus dengan presentasi atipikal.
Jelas dari skala wabah bahwa virus telah menyebar tanpa terdeteksi selama beberapa waktu, dan kemungkinan lebih besar daripada yang diketahui saat ini.
Badan Kesehatan dunia tersebut menyarankan negara-negara harus fokus pada mengkomunikasikan informasi yang akurat tentang cacar monyet kepada kelompok-kelompok yang saat ini berisiko tinggi, dan menghentikan penyebaran lebih lanjut di antara mereka. (Putrimarcelina/din)