Jakarta (pilar.id) – Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Penyakit Infeksi Robert Sinto menjelaskan, saat ini ada beberapa cacar yang dikenal oleh masyarakat. Cacar monyet, cacar air, dan cacar api atau biasa disebut cacar ular.
Robert menjelaskan cacar monyet memang hampir mirip dengan cacar air. Pada tahap awal, penderita akan mengalami demam, lalu muncul ruam kemerahan dan berubah menjadi bintil berisi air. “Yang agak mirip yaitu dengan cacar air,” kata Robert, di Jakarta, Jumat (6/3/2022).
Perbedaannya, pada penderita cacar air tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, ketiak, maupun lipat paha. Sementara, pada penderita cacar monyet mengalami pembesaran kelenjar getah bening yang dapat diraba. “Nah itu (kelenjar betah bening) yang tidak didapatkan di cacar air,” kata Robert.
Selanjunya, cacar air biasanya diawali dari wajah lalu menyebar ke tungkai, lengan, dan kaki. Sedangkan pada cacar monyet, ruam-ruam dan bintil-bintil bisa menyebar hingga ke telapak tangan dan kaki.
“Nah itu juga yang tidak terjadi di cacar air secara umum,” kata Robert. Perbedaan selanjutnya, pada cacar air perubahan warna merah ke bintil-bintil, lalu berisi air hingga kering hanya dalam hitungan hari. Namun, pada penderita cacar monyet perubahan tersebut terjadi dalam hitungan minggu.
Terakhir, gangguan kulit atau lesi yang ditimbulkan pada penderita cacar air sangat bervariasi. Kondisi tersebut tidak terjadi pada penderita cacar monyet.
“Jadi (cacar monyet) kalau kita ketemunya bintil, bintil semua. Kalau bintil isi air, ya bintil isi air semua. Jadi stadiumnya lebih rapi, teratur. Kalau cacar air acak-acak,” kata Robert.
Dengan mengetahui perbedaan tersebut, orang tua di rumah tidak perlu khawatir untuk menentukan anggota keluarganya menderita cacar air atau cacar monyet. “Hal-hal itu bisa membantu kita untuk membedakan,” tutur Robert.
Lalu apa yang disebut dengan cacar api? Robert menjelaskan, cacar api atau cacar ular merupakan reaktifasi atau kejadian kedua dari cacar air. Biasanya, cacar api muncul hanya pada satu bagian tubuh saja.
“Misalnya kalau sisi lengan kiri, ya lengan kiri saja. Lengan kanan, lengan kanan saja, bagian dada, dada atas kanan, dada atas kanan saja. Jadi biasanya lebih local life, lebih tidak menyebar ke semua tempat tubuh, kecuali pada kekebalan tubuhnya yang rendah,” kata dia. (ach/hdl)