Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memulai tahun 2025 dengan langkah nyata untuk menangani banjir, khususnya di kawasan Kali Perbatasan.
Dalam pertemuan di Ruang Kerja Wali Kota, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Hendra Ahyadi berdiskusi mengenai upaya perawatan sempadan sungai serta langkah-langkah penanganan banjir yang efektif.
Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa kondisi sungai di Surabaya saat ini memprihatinkan. Masalah utama seperti sedimentasi dan penumpukan enceng gondok membuat sungai tidak mampu menampung luapan air dari daerah hulu seperti Kediri, Jombang, dan Mojokerto.
“Kali Jagir Wonokromo tak bisa menampung air yang masuk, sehingga meluap ke jalan-jalan. Karena itu, kami bangun box culvert besar untuk menampung sementara aliran air,” jelas Eri.
Langkah Pendek dan Panjang
Untuk penanganan jangka pendek, Pemkot Surabaya fokus memetakan wilayah prioritas dan mempercepat pembangunan box culvert yang terkoneksi dengan saluran tersier, primer, hingga sungai besar. “Aliran air harus terkoneksi mulai dari kampung, saluran tersier, primer, hingga laut,” ujar Eri.
Sementara untuk jangka panjang, Pemkot Surabaya akan bekerja sama dengan BBWS Brantas untuk mengembalikan fungsi sungai yang banyak terganggu akibat bangunan liar di sempadan sungai.
“Sungai yang dulunya lebar 30 meter kini menyempit menjadi hanya satu meter. Ini harus segera diperbaiki agar aliran air lancar,” tegasnya.
Kolaborasi Antar Wilayah
Wali Kota Eri menekankan pentingnya kerja sama lintas daerah dalam menangani permasalahan sungai. “Surabaya bukan negara sendiri. Jika ada masalah di Kali Perbatasan, kami siap membantu dengan alat yang kami miliki,” katanya.
Pernyataan ini disambut positif oleh Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi, yang mengungkapkan pentingnya kolaborasi mengingat keterbatasan kewenangan dan dana yang dimiliki BBWS.
Hendra juga menyoroti kendala pembersihan enceng gondok yang pertumbuhannya sangat cepat. Upaya penertiban bangunan liar di sempadan sungai pun terus dilakukan, meski menghadapi hambatan terkait sertifikat tanah.
Penanganan Bersama untuk Surabaya yang Bebas Banjir
Diskusi tersebut menghasilkan komitmen kuat antara Pemkot Surabaya dan BBWS Brantas untuk mengatasi banjir melalui langkah konkret.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah banjir, sehingga aliran sungai menuju laut bisa lancar tanpa hambatan,” tutup Hendra. (hdl)