Semarang (pilar.id) – Kuliner satu ini pasti tidak asing untuk pecinta aneka macam olahan burung di Kota Semarang. Berdiri sejak Tahun 2005 warung itu selalu buka walau dihari libur. Potongan unggasnya yang besar dan rasanya lembut gurih membuat Warung Iwak Manuk Pak No tak pernah
sepi pengunjung.
Memulai bisnis dari penyetor puyuh, Almarhum Pak No dulunya mengantarkan puyuh yang diambil dari Suruh, Salatiga, Solo, Simo dan Mangkang. Pekerjaan ini digeluti bertahun-tahun, hingga akhirnya buka warung sendiri.
Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba suplai puyuh susah untuk dicari. Akhirnya menurut Agus Sugiyanto Putra dari Alm. Pak No menceritakan bapaknya sudah mulai membuka warung kecil-kecilan. Namun dulunya hanya berjualan saat suplai puyuhnya ada. Bahkan hingga saat ini, sebagai penerus kedua bapaknya ia juga berusaha untuk terus memenuhi kebutuhan puyuh setiap harinya.
Warung Iwak Manuk Pak No sudah memiliki tiga cabang di area Semarang. Dalam satu cabang seharinya bisa menghabiskan 40 hingga 80 ekor aneka olahan burung.
Disarankan untuk datang pada pagi hari agar semua variannya masih lengkap. Menurut Agus lebih baik datang sebelum jam 12:00 siang, karena setelah jam itu pasti sudah tidak lengkap lagi.
Di Warung Iwak Manuk Pak No ini menyediakan burung belibis, burung kuntul, bebek alaska, burung puyuh, kepala manyung dan aneka sate-satean ayam sebagai pelengkapnya.
Dalam satu porsi variannya ditambahkan dengan daun singkong rebus, timun dan sambal bawang. Walau tidak ada macam-macam varian sambal namun sambal bawang itu tetap saja istimewa menemani iwak manuk yang ada.
Satu porsi iwak manuk setara dengan setengah ekor. Memang porsinya lumayan besar dan tentu puas, teksturnya yang lembut dan rasanya yang kaya akan rempah.
Meski tidak ada resep khusus dalam bumbu ungkepan burung puyuh ini, tetapi menurut Agus tidak pernah mengurangi bumbu dan pelengkapnya walau harganya mahal. Itu semata untuk mempertahankan pelanggannya agar tetap puas menyantap iwak manuk ditempatnya. Harganya juga terbilang murah, mulai
dari Rp. 30.000 hingga Rp. 80.000 saja. Untuk harga nasi sendiri dipisah, pesan 1 porsi nasi seharga 5000 bisa refil sepuasnya hingga kenyang.
Warung Iwak Manuk Pak No sudah tersedia di Gojek dan Gofood. Agus Sugiyanto saat ini mengelola warung pertama milik bapaknya dan sudah membuka 3 cabang lagi di Semarang dengan nama Spesial Sambel Bledek. Nantinya ia akan mewariskan warung itu untuk anak-anaknya sama seperti bapaknya. (Put/din)