Jakarta (pilar.id) – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar demonstransi serentak di 34 provinsi pada 6 September 2022. Demonstrasi dipusatkan di DPR RI dan kantor-kantor gubernur.
“Di daerah dipusatkan di kantor-kantor gubernur di masing-masing provinsi,” kata Presiden KSPI Said Iqbal, di Jakarta, Selasa (28/8/2022).
Said menjelaskan, ada 3 isu utama yang disuarakan buruh dalam unjuk rasa kali ini. Ketiga isu tersebut adalah, tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tolak pengesahan Omnibus Law, dan naikkan upah buruh tahun 2023 sebesar 10-13 persen.
“Itulah isu yang akan diangkat dalam aksi,” katanya.
Serikat buruh, lanjut Said, kenaikan BBM yang direncanakan sebesar 30 persen untuk pertalite mengakibatkan daya beli buruh dan masyarakat kecil akan menurun drastis. Apalagi, 3 tahun berturut-turut gaji buruh tidak mengalami kenaikan akibat dari penerapan Omnibus Law.
“Daya beli buruh turun 30 persen. Menteri Tenaga Kerja mewakili pemerintah sudah mengumumkan bahwa tahun 2023, kenaikan upah tetap menggunakan PP nomor 36 tahun 2021, itu artinya kembali upah pekerja tidak mengalami kenaikan,” papar dia.
Demonstrasi bakal diikuti puluhan ribu buruh. Khusus di DPR RI, Said mengatakan, hampir 5 ribu buruh akan mengepung kantor anggota Dewan tersebut.
“Hampir 5 ribu buruh masa aksi pada tanggal 6 September akan berunjuk rasa di DPR RI,” kata dia.
Said mengatakan, peserta unjuk rasa di DPR RI berasal dari DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Sedangkan di daerah lain yang melakukan unjuk rasa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.
“Selain itu aksi juga digelar di Sumatra Utara, Aceh, Bengkulu, Lampung, Sumatra Barat, Riau, termasuk Kalimantan, Papua, dan daerah lainnya. Secara umum berjumlah 34 provinsi,” kata dia. (ach/fat)