Jakarta (pilar.id) – Survei terbaru yang dilakukan oleh Economics & Political Insight (EPI) Center menunjukkan bahwa sebanyak 80,3 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari jumlah tersebut, 9,3 persen menyatakan kepuasan yang sangat tinggi terhadap kinerja Jokowi.
Hasil survei ini menggambarkan dukungan yang kuat dari masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi. Hanya 16,4 persen yang menyatakan ketidakpuasan, dan 1,3 persen di antaranya menyatakan ketidakpuasan total. Sisanya, sekitar 3,3 persen, menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Mursalin, peneliti EPI Center, menyatakan bahwa tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi memiliki dampak elektoral yang signifikan. Dukungan ini dianggap memberikan insentif elektoral bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dicanangkan Jokowi.
“Meskipun tidak dapat dilihat secara hitam-putih, namun tampak jelas bahwa narasi keberlanjutan bersaing dengan narasi perubahan dalam adu gagasan dari masing-masing kontestan Pilpres,” ujar Mursalin.
Berdasarkan rekam jejaknya, pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dianggap paling kuat dalam menggaungkan keberlanjutan program-program Jokowi. Sebaliknya, Anies Baswedan dianggap sebagai figur sentral oposisi yang terus mendukung perubahan.
Dukungan penuh Jokowi kepada Prabowo terlihat dari majunya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo. Pilihan ini semakin memperkuat dukungan Jokowi kepada Prabowo.
“Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan dukungan dari hampir semua partai pendukung pemerintah, kecuali Demokrat yang berpindah koalisi,” kata Mursalin.
Sementara itu, pasangan Ganjar-Mahfud, yang didukung oleh PDIP dan PPP, juga terlibat dalam persaingan yang ketat. Namun, Mursalin menekankan bahwa pasangan Prabowo-Gibran terlihat paling solid dalam membela keberlanjutan program-program Jokowi.
Survei EPI Center dilakukan pada 9-15 Januari 2024 dengan melibatkan 1200 responden yang mewakili 38 provinsi. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (hdl)