Jakarta (pilar.id) – Presiden Joko Widodo membuka Muktamar secara resmi ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (19/11/2022). Pada kesempatan itu, Jokowi menitipkan pesan penguatan untuk menjaga kelestarian alam.
“Selain hablum minallah, dan juga hablum minannas, mohon juga diperkuat dengan hablum minal alam yang menekankan pentingnya kelestarian alam, yang menekankan pentingnya kelestarian lingkungan,” kata Jokowi, Sabtu (19/11/2022).
Menurut Jokowi, ketergantungan manusia pada alam sangat tinggi. Apalagi potensi alam di Indonesia sangat besar, baik di darat maupun laut yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya secara bijak.
Selain itu, Presiden juga memberikan apresiasi kepada keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) melalui lembaga pendidikan yang dikelolanya. Saat ini, Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki lebih dari 170 perguruan tinggi, 1.364 Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat, 1.826 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat, 2.817 Sekolah Dasar (SD)/sederajat, 440 pesantren, serta 20.233 Taman Kanak-kanak (TK), pendidikan anak usia dini (PAUD), dan kelompok bermain.
“Melalui lembaga pendidikan ini, saya mengharapkan peran sentral Bapak-Ibu sekalian untuk terus menyebarkan Islam yang berkemajuan, Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah atas dukungannya dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 tiga tahun terakhir. Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Hal itu tentunya tidak terlepas dari peran dan dukungan Muhammadiyah melalui layanan kesehatan yang dikelolanya.
“Terima kasih telah menggerakkan lebih dari 120 rumah sakit Muhammadiyah dan 235 klinik kesehatan milik Muhammadiyah yang aktif dalam mengedukasi masyarakat, serta dalam pengobatan dan vaksinasi selama pandemi,” ucapnya.
Presiden juga mengingatkan kembali kepada semua pihak bahwa tantangan global masih belum berakhir. Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global, sehingga harga-harga pangan naik, harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik juga meningkat tajam di seluruh negara di dunia. Namun, ia meyakini dengan dukungan semua pihak termasuk Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia akan mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram.
“Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia. Semoga Allah Swt., Tuhan Yang Maha Pengasih meridhoi bangsa Indonesia,” pungkasnya. (ach/din)