Blitar (pilar.id) – Ledakan petasan yang terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar menyebabkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya.
Selain menyebabkan 25 rumah mengalami kerusakan hingga hancur, ada 13 korban luka-luka dan satu balita berusia 4 bulan yang didiagnosa menderita gegar otak.
Pasalnya, tempat tinggal orang tua bayi berusia 4 bulan tersebut berada tepat di samping rumah Sudarman yang menjadi titik mula ledakan bubuk mesiu petasan.
Saat ini, bayi berusia 4 bulan tersebut masih terus menjalani perawatan intensif di RSUD Srengat Kabupaten Blitar.
“Bayi berusia 4 bulan tersebut, dalam kondisi mengalami luka di bagian kepala akibat ledakan petasan. Kini, masih menjalamni perawatan di RSUD Srengat,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati di Blitar, Senin (2/2/2023).
Kondisi gegar otak yang diduga diderita oleh bayi 4 bulan tersebut terjadi akibat si bayi sempat mengalami benturan keras di bagian kepala saat ledakan terjadi.
Kerasnya benturan yang terjadi, menyebabkan tempurung kepala bayi 4 bulan ini mengalami luka.
Dinkes Kabupaten Blitar juga menyebutkan bahwa ledakan petasan ini telah menyebabkan 13 orang mengalami luka. Dimana, 12 diantaranya merupakan orang dewasa.
Para korban tersebut saat ini sudah diperbolehkan pulang setelah menerima perawatan di Puskesmas dan RSUD Srengat.
“12 korban luka dewasa sudah boleh pulang setelah menerima perawatan. Sedangkan satu balita hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Srengat,” terang Christine.
Sedangkan korban meninggal diketahui ada 4 orang. Keempatnya adalah Darman, Arifin, Widodo, serta Wawa. Keempat korban tersebut ditemukan meninggal dunia dalam kondisi fisik yang sudah tidak utuh.
Beberapa bagian tubuh korban meninggal tersebar dan berhamburan ke berbagai lokasi karena ledakan dari bubuk mesiu petasan tersebut.
Di sisi lain, Dinkes Kabupaten Blitar juga menyatakan bahwa pihaknya akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban luka akibat ledakan petasan ini. (fat)