Jakarta (pilar.id) – Dalam beberapa hari terakhir, ribuan orang berbondong-bondong menunjungi Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Para pengunjung yang berasal dari berbagai daerah dari seantero Blitar hingga Kediri dan Malang, datang ke Karangbendo untuk melihat lokasi ledakan petasan yang beberapa waktu terjadi dan menyebabkan 34 rumah mengalami kerusakan hingga ada yang hancur total.
Kondisi ini, dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk memungut biaya parkir kendaraan para pengunjung. Hanya dalam kurun waktu empat hari sejak ledakan petasan terjadi, masyarakat Desa Karangbendo telah berhasil mengumpulkan uang senilai Rp38 juta.
Jumlah Rp38 juta tersebut hanya dari satu titik parkir kendaraan saja. Dimana, di lokasi tersebut, terpantau ada tiga titik lokasi parkir yang disediakan oleh masyarakat secara swadaya.
Menurut koordinator aksi pengumpulan uang parkir, Eko Santoso, uang hasil pungutan biaya parkir tersebut nantinya akan disumbangkan sebagai bentuk donasi kepada para korban yang terdampak ledakan petasan.
“Secara laporan tiap hari Kamis hitung. Untuk sementara satu titik perempatan sebelah barat sampai kemarin itu sekitar Rp 38 juta,” kata Eko Susanto, di Blitar, Sabtu (25/02/23).
Dari data yang telah dihimpun, jumlah bangunan yang mengalami kerusakan akibat ledakan petasan tersebut berjumlah 34 bangunan. Terdiri dari 32 rumah, satu mushola, dan satu masjid.
Para korban terdampak tersebut yang nantinya akan jadi penerima manfaat donasi dari hasil uang parkir kendaraan pengunjung.
Warga sekitar sengaja memanfaatkan banyaknya masyarakat yang ingin melihat lokasi ledakan bahan mercon untuk mengumpulkan bantuan dana bagi korban terdampak.
“Kalau untuk pembangunan rumah jelas tidak mencukupi. Karena ada sekitar 50 rumah yang terdampak. Nanti kami koordinasikan dulu dengan semua dan aparat desa, apa yang penting dibutuhkan oleh warga yang terdampak,” ungkapnya.
Eko Susanto menyadari bahwa uang hasil parkir ini tidak akan cukup untuk memperbaiki seluruh kerusakan rumah warga terdampak ledakan bahan petasan. Namun baginya dengan adanya bantuan dana ini setidaknya bisa meringankan beban warga terdampak ledakan petasan.
Koordinator aksi penggalangan dana ini, akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak desa terkait uang hasil parkir yang akan didonasikan bagi korban terdampak ledakan.
Uang tersebut akan diserahkan ke pihak desa setelah itu akan diperbantukan sesuai dengan tingkat kerusakan dan kebutuhan setiap warga terdampak ledakan bahan petasan di desa Karangbendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar.
Sementara itu soal aksi penggalangan dana ini dibenarkan Kades Karangbendo, Choirul Anam. Pihak desa bahkan mengkoordinir langsung penerimaan bantuan dan donasi melalui satu pintu. Yakni di Posko Penerimaan Bantuan yang terletak di sisi timur lokasi sumber ledakan.
“Insya Allah Minggu sore, seluruh hasil donasi dan bantuan berupa bahan pangan kami sampaikan laporannya secara terbuka. Saya juga menitipkan pesan, bagi yang berminat mengirimkan bantuan harap satu pintu di posko penerimaan bantuan itu,” pungkasnya.
Pasca ledakan bahan petasan yang menewaskan 4 orang tersebut, memang dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar menjadi tempat wisata dadakan.
Rasa penasaran masyarakat yang memiliki kedekatan secara geografis membuat mereka berbobondong-bondong datang menyaksikan secara langsung kondisi lokasi ledakan petasan. (fat)