Blitar (pilar.id) – Ledakan dahsyat terjadi pada Minggu (19/2/2023) tengah malam pukul 22.30 WIB. Ledakan yang diduga berasal dari bubuk mesiu bahan petasan tersebut terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Akibatnya, 4 orang dinyatakan meninggal dunia dan sebanyak 25 rumah di sekitar pusat ledakan, mengalami kerusakan. 17 rumah diantaranya mengalami kerusakan cukup parah hingga ada yang hancur rata dengan tanah.
Pusat ledakan bubuk mesiu bahan petasan ini diduga berasal dari rumah Sudarman yang diketahui merupakan perakit petasan atau mercon.
Tepat setelah ledakan besar tersebut terjadi, petugas dari Polres Blitar segera melakukan tindakan evakuasi. Polisi juga melakukan tindak perawatan kepada para korban di posko yang didirikan di sekitar lokasi kejadian.
Namun, sejak Senin (20/2/2023) pukul 03.00 WIB dini hari, polisi mulai melakukan sterilisasi pada radius 100 meter dari lokasi kejadian untuk proses penyelidikan TKP.
Menurut keterangan dari Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono, ledakan yang terjadi di Desa Karangbendo tersebut terjadi sebanyak tiga kali.
“Ledakan sendiri menurut saksi terjadi tiga kali. Satu kali yang besar, yang kecil dua kali,” terang Argo Wiyono di Blitar, Senin (20/2/2023).
Lebih lanjut, Argo menjelaskan bahwa ledakan besar yang pertama terjadi diduga menjadi penyebab rusaknya belasan rumah yang ada di sekitar titik pusat ledakan.
Sedangkan dua ledakan lain yang terjadi secara beruntut, tidak sekuat yang pertama.
Ketiga ledakan tersebut berdasar penyelidikan tim Labfor Polda Jatim berasal dari belakang rumah Sudarman. Dimana, di lokasi tersebut tersimpan tiga panci berisi bubuk mesiu.
“Kalau soal jumlah masih prediksi-prediksi. Belum diketahui pasti. Kalau dilihat dari kerusakan yang cukup banyak jumlahnya, kalau dilihat dari panci itum, kan ada tiga panci dengan kapasitas tiga hingga 5 kilogram,” lanjut Argo.
Selain empat korban meninggal dunia dimana salah satunya adalah Sudarman selaku pemilik rumah dan pemilik bubuk mesiu dan tiga korban yang masih terkubur reruntuhan.
Ledakan tersebut, juga mengakibatkan 23 orang mengalami luka-luka. Dimana, 23 korban tersebut saat ini telah menjalani perawatan dan diizinkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
Salah satu korban yang mengalami luka cukup parah adalah seorang bayi berusia 4 bulan. Saat ini, bayi tersebut sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Srengat setelah mengalami benturan keras di bagian kepala. (fat)