Jakarta (pilar.id) – Puncak arus balik angkutan penyeberangan dari Bakauheni menuju ke Merak diprediksi akan terjadi pada 7-8 Mei atau Sabtu dan Minggu. Untuk menghindari kepadatan dan agar perjalanan lebih nyaman, pemudik diimbau untuk menyeberang kembali setelah tanggal 8 Mei 2022.
“Sampai hari Sabtu pagi ini, baru sekitar 37 persen yang bergerak. Artinya ada kecenderungan sisanya yang 63 persen akan menyeberang dalam satu-dua hari ini. Saya mengimbau jangan kembali hari ini dan besok. Kalau bisa ditunda hari Senin atau Selasa (9 atau 10 Mei 2022),” ucap Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Sabtu (7/5/2022).
Budi mengatakan, untuk memecah kepadatan arus balik di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, telah disiapkan Pelabuhan Panjang sebagai pelabuhan tambahan.
“Kami siapkan Pelabuhan Panjang menjadi Pelabuhan untuk angkutan logistik dan penumpang dari Lampung menuju Pelabuhan di Ciwandan, Banten,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, sebelumnya telah mengunjungi para penumpang Kapal Ciremai yang melayani arus balik di Pelabuhan Panjang. Menurutnya, masyarakat merasa senang dengan adanya pelayanan kapal dari Lampung menuju Banten.
“Insha Allah ini akan menjadi format tiap tahun yang akan kita laksanakan di masa mudik” katanya.
Secara kumulatif, mulai Rabu (4/5/2022) sampai dengan Sabtu (7/5/2022) siang, terdapat total sebanyak 4.787 penumpang, 862 sepeda motor, 380 mobil pribadi, dan 45 truk atau bus yang menyeberang melalui Pelabuhan Panjang Lampung menuju Pelabuhan Ciwandan, Banten.
Untuk mengendalikan lonjakan arus balik, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah. Selain mengimbau masyarakat untuk menghindari kembali pada puncak arus balik (6-8 Mei 2022), kebijakan lainnya yang telah dilakukan yaitu membolehkan para pekerja untuk cuti setelah tanggal 8 Mei 2022 dan membolehkan anak-anak untuk sekolah secara daring.
“Jadi bapak ibunya bisa cuti, anak-anak bisa sambil sekolah daring,” tuturnya. (her/hdl)