Surabaya (pilar.id) – Prestasi gemilang diraih alumni Universitas Airlangga (UNAIR), tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. Annida Aqilla Putri, alumni Fakultas Hukum (FH) UNAIR, baru-baru ini berhasil menyelesaikan studi di Utrecht University, salah satu perguruan tinggi tertua di Belanda, dengan predikat “cumlaude”.
Annida telah menunjukkan dedikasi tinggi sejak masa studi S1, aktif baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Pada tahun 2019, Annida berkesempatan untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa di Leiden University, Belanda. “Saya memiliki kesempatan untuk mengikuti pertukaran di Leiden, Belanda pada tahun 2019 selama satu semester,” ucapnya pada Selasa (26/12/2023).
Pengalaman pertukaran mahasiswa tersebut menjadi motivasi bagi Annida untuk melanjutkan pendidikan tingginya di luar negeri. Pengalaman tersebut memberinya pemahaman tentang budaya dan sistem pendidikan yang berbeda, meskipun hanya selama satu semester. “Saya merasa sangat menikmati pengalaman kuliah di luar negeri. Setelah itu, saya mencari informasi tentang bagaimana cara melanjutkan studi di sana,” ungkapnya.
Pengalaman, tujuan, dan keinginan untuk mengambil peluang membawa Annida meraih beasiswa di Utrecht University. Setelah lulus dari FH UNAIR pada tahun 2021, Annida mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk mewujudkan keinginannya melanjutkan studi master. “Saya mengajukan beasiswa setelah lulus pada 2021. Saya melakukan magang, mencari informasi, dan alhamdulillah diterima setelah mengajukan,” jelasnya.
Annida meraih Utrecht Excellence Scholarship (UES) – Law, Economics, Governance International Talent Scholarship. Beasiswa ini langsung diberikan oleh Utrecht University kepada calon mahasiswa berprestasi. Sebelumnya, Annida bersaing dengan calon mahasiswa dari berbagai negara untuk meraih beasiswa tersebut.
Alumni FH UNAIR ini memilih program penelitian hukum untuk studi masternya. Keputusan tersebut diambil karena melalui penelitian, ia dapat melihat isu dan masalah sosial dari perspektif hukum yang lebih luas. Annida juga dapat fokus pada isu-isu yang selama ini menjadi perhatiannya melalui penelitian hukum.
Sejak S1, Annida telah memfokuskan perhatiannya pada isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM). Ia kemudian meneruskan fokus tersebut dalam penelitian tesisnya saat studi master. “Program yang saya ambil umumnya adalah Penelitian Hukum. Pada tahun kedua, saya dapat mengambil peminatan HAM karena itu menjadi fokus saya. Saya memilih itu karena dapat berinteraksi dengan masyarakat dan mengeksplorasi lebih jauh tentang HAM,” jelasnya.
Keputusan Annida untuk menulis tesis tentang HAM ternyata tepat, karena ia berhasil meraih predikat cumlaude berkat penelitiannya yang mendapat penilaian tinggi. Dedikasinya terhadap HAM juga membuka peluang baginya untuk melakukan magang dan menjadi pegawai tetap di salah satu organisasi non-pemerintah (NGO) bidang HAM di Belanda. (ipl/hdl)