Cianjur (pilar.id) – Video terkait adanya pencegatan kepada petugas pembawa bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Cianjur beberapa hari lalu sempat menjadi perbincangan luas di masyarakat dan viral.
Para pelaku pencegatan pun dinyatakan telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dalam rangka mengamankan proses penyaluran bantuan gempa dan mencegah hal serupa terjadi, Polres Cianjur memberikan edukasi kepada masyarakat di kabupaten tersebut.
Pihak kepolisian memberikan pemahaman agar warga tidak lagi melakukan pencegatan sekaligus menyakinkan bahwa bantuan sosial yang dikirimkan akan didistribusikan secara merata.
“Memberikan pemahaman kalau ada yang memaksa meminta bantuan, kami memastikan kepada mereka, masyarakat yakin bantuan akan disalurkan sesuai arahan Presiden, pendistribusian logistik semuanya merata,” kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Doni, pihaknya telah mengungkap kasus penghentian paksa bantuan sosial, dan telah diminta keterangan pemuda-pemuda yang melakukan penghentian paksa tersebut.
“Setelah dimintai keterangan, warga tersebut juga terdampak gempa. Mereka melakukan penghentian paksa, karena bantuan logistik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat khususnya pengungsi,” tutur Doni.
Pemahaman itu diberikan, agar masyarakat tidak lagi melakukan penghadangan dan membagikan bantuan dengan cara yang salah. Karena tindakan itu mengarah pada kriminalitas.
Selain memberikan pemahaman juga, Polres Cianjur melakukan upaya antisipasi penghadangan dengan patroli, menyebar anggota Polri baik yang berseragam maupun tidak berseragam menyusuri wilayah-wilayah dimungkinkan ada penghadangan tersebut.
Kemudian memberikan pengawalan agar masyarakat yang mau memberikan donasi dari Cianjur maupun luar Cianjur enggak perlu khawatir dan mengurungkan niatnya menyalurkan bantuan karena ketakutan ada penghadangan.
“Kami pastikan dengan layanan yang diberikan dan hasil komunikasi dengan Pak Gubernur dan Kapolda sudah memberikan instruksi, berikan layanan satu titik di pendopo, kami siapkan setia hari kendaraan roda dua, dan roda empat dengan lima personel pengawalan distribusi logistik,” ujar Doni.
Upaya pengawalan ini, kata Doni, memerlukan proses, terlebih dahulu bantuan logistik harus dimasukkan dulu di satu titik keberangkatan seperti posko utama, setelah tertata, baru didistribusikan ke arah yang cukup padat.
Menurut Doni, empati masyarakat cukup tinggi, sehingga banyak memberikan donasi begitu besar.
“Kami mengucapkan terima kasih bagi pihak-pihak yang memberikan sumbangan, tapi harus kami atur supaya tidak terjadi sumbatan menembus lokasi karena kepadatan arus lalu lintas,” ucap Doni.
Sementara itu, dalam video yang dibagikan Polres Cianjur, dua orang diduga pelaku penghadangan bantuan logistik telah dimintai keterangan dan dikenai sanksi untuk meminta maaf kepada masyarakat. (ach/fat)