Surabaya (pilar.id) – Mengerjakan sebuah desain dengan menggunakan sebuah software bernama CLO3D, merupakan pengalaman pertama kali bagi Clarita Angel, mahasiswa yang mengambil program studi Textile and Fashion Design, Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.
Kepada pilar.id, Clarita bercerita jika ia sedang membuat dua look berjudul Two Dota, dengan tema Yin dan Yang.
“Yin, Yang itu melambangkan keseimbangan kehidupan, maka saya pilih dua warna itu, dalam 2 busana desain saya, yang warnanya hanya putih dan hitam saja,” ujar perempuan 19 tahun ini saat ditemui di Laboratorium Fashion, UK Petra, Jumat (2/3/2023).
Lebih lanjut, ia menyebut dalam penggarapan busana, dirinya membutuhkan sekitar 2 sampai 3 bulan, mulai dari konsep, penyajian desain melalui CLO3D, serta pembuatan baju aslinya.
“Yang membuat lama itu menjahitnya, kalau membuat konsep tidak lama, lalu mempresentasikan dengan CLO3D juga tidak terlalu susah, karena didampingi terus oleh dosennya,” ucapnya.
Meski begitu, dirinya mengaku juga sempat mengalami kesusahan dalam mengoperasikan software CLO3D, dikarenakan banyak tools, serta adanya perbedaan pola menggambar asli dengan menggambar pola dengan digital
” Kalau menggambar manual, ada bagian yang dilonggarkan, sedangkan pada digital pola harus dirapatkan, dengan Avatar yang sebelumnya telah dibuat, jadi ketika dibuat nyatanya, ukuran pola akan berbeda dengan digital,” sebutnya.
Selain itu, dalam busana desainnya, ia mengenakan bahan PVC yang jarang ditemui pada desain baju. Hal itu dilakukannya, karena ia ingin tampil beda dari desainer lainnya.
“Soalnya kalau di fashion, kita harus selalu berkembang, serta fashion di luar negeri, misal brand-brand yang sudah lumayan besar. Mereka juga sedang bermain dengan PVC, jadi saya pengen nyoba pertama kali di Surabaya,” paparnya dengan optimis.
Namun kedepan, dirinya akan tetap belajar mendalami software tersebut, karena menurutnya adanya teknologi digital ini, dirinya tak perlu lama dalam mewujudkan desain bajunya,
“Jadi kita hanya duduk seharian di depan laptop, dan bisa jadi, kalau belum bisa jadi, kita bisa ubah lagi. Jadi kita belajar salah dan benarnya lebih gampang, kalau pakai digital ini, di software ini, karya ku juga bisa dijual, lumayan menambah income,” pungkasnya. (jel/hdl)