Surabaya (pilar.id) – Berawal dari gempa Yogyakarta 2006 yang mengakibatkan banyak bangunan runtuh dan memakan korban jiwa, sekolompok orang asal Jawa Tengah ini membuat sebuah komunitas bernama Sahabat Bambu.
Seperti yang disampaikan oleh Joko Purnomo, ketua tim lapangan, bambu sejatinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan yang banyak dijumpai di pulau Jawa.
“Bambu material yang tahan gempa, karena mengikuti pergerakan tanah itu sendiri serta lebih ramah lingkungan dan kuat,” ujarnya.
Pada komunitas profit yang berfokus pada pengerjaan proyek ini, lebih menekankan pada sistem konstruksi baut, serta pengawetan pada bambu.
“Biasanya kita buat pelatihan konstruksi, pembibitan, pengawetan ke anggota. Rata-rata anggotanya ada yang pengrajin bambu dan semua orang yang tertarik dengan bambu, jadi tak harus bisa membangun,” terangnya.
Saat ini, komunitas Sahabat Bambu yang anggotanya terdiri dari 15 orang ini, lebih bergerak secara kemitraan, seperti kerjasamanya dengan Universitas Kristen (UK) Petra yang telah dua kali berkerjasama dalam sebuah proyek pembangunan
“Kami dengan Petra sudah 2 kali, satunya di tahun lalu membuat struktur shell dan tahan uji bambu, serta pembuatan Gazebo di desa Mojotrisno, di Jombang di tahun ini,” sebut pria 37 tahun ini.
Tak hanya itu, Joko nama panggilannya ini juga mengatakan akan ada banyak manfaat jika seseorang mengikuti komunitas Sahabat Bambu, seperti seorang anggota yang berasal dari Banyuwangi
“Ada anggota kami dari Banyuwangi yang mengembangkan ilmunya dari pelatihan, saat ini ia sudah mendirikan sendiri usahanya di bidang bambu,” cerita pria asal Magelang ini.
Kini, Sahabat Bambu berfokus pada perluasan anggota di pulau Jawa, serta terus mengedukasi kepada pengrajin bambu atau komunitas yang bergerak di bidang konstruksi agar lebih memanfaatkan bahan alami dalam membangun seperti halnya bambu
“Bambu mudah di dapatkan di pulau Jawa atau bahkan di seluruh wilayah Indonesia ada, bambu juga bisa menjadi bahan bangunan yang tahan gempa serta tahan lama, jika dalam pembangunannya benar, maka Sahabat Bambu ada untuk mengedukasi itu,” pungkas Joko. (jel/hdl)