Denpasar (pilar.id) – Dinas Kesehatan Bali telah mengajukan permintaan sebanyak 5.000 dosis vaksin Covid-19 kepada Kementerian Kesehatan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan kasus yang terjadi di Singapura. Vaksin tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang belum menerima vaksin penguat atau booster.
Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Gede Anom, menjelaskan bahwa pengajuan sebanyak 5.000 dosis pertama ini, khususnya jenis vaksin Inavac, diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi. Tujuannya adalah menjaga agar tidak terjadi lonjakan kasus serupa dengan yang terjadi di Singapura.
Meskipun Pemprov Bali masih memiliki persediaan vaksin yang cukup, masyarakat yang belum mendapatkan vaksin penguat dapat mendatangi kantor dinas kesehatan kabupaten dan kota dan provinsi secara langsung, dan itu disediakan secara gratis.
Anom juga menekankan pentingnya vaksinasi booster sebagai tindakan pencegahan. Ia menyebut bahwa masyarakat biasanya lebih antusias terhadap vaksinasi saat terjadi peningkatan kasus positif. Mengingat tingkat vaksinasi di Bali yang tinggi, kasus Covid-19 belakangan cenderung ringan, seringkali seperti flu biasa.
Meski demikian, penting bagi kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta untuk menerima vaksin penguat guna menekan risiko penyakit yang lebih berat. Pemprov Bali juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan dan stok oksigen untuk menghadapi kemungkinan lonjakan kasus.
Hingga saat ini, belum ada arahan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan terkait Covid-19. Pemerintah Bali terus mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menggunakan masker ketika sedang sakit.
Meskipun Dinkes Bali tidak lagi melakukan deteksi terhadap Covid-19, antisipasi terhadap potensi virus Mycoplasma pneumoniae tetap dilakukan dengan memasang pemindai suhu di pintu masuk, termasuk di bandara. (riq/hdl)