Bandung (pilar.id) – Menghadapi Bangladesh di laga persahabatan FIFA Matchday, Indonesia lebih banyak memiliki penguasaan bola. Bermain dengan formasi 4-2-3-1, Indonesia mengandalkan sisi sayap ketika melakukan penyerangan.
Dua posisi yang diisi oleh Saddil Ramdhani di kanan, dan Irfan Jaya di sisi kiri. Keduanya, dibantu oleh fullback yang kerap melakukan overlaping.
Dari dua sektor tersebut, Indonesia berhasil menciptakan beberapa peluang berbahaya. Seperti ketika Rahmat Irianto berhasil menyundul bola dari lemparan jauh yang dikirimkan Pratama Arhan.
Sayang, bola sundulan tersebut masih terlalu lemah sehingga bisa ditangkap dengan mudah oleh kiper Bangladesh. Tidak lama berselang, Indonesia kembali mendapatkan peluang berbahaya.
Bermula dari kerja sama dengan Asnawi Mangkualam, Saddil mencoba melakukan manuver dari sisi kanan. Saddil kemudian melepaskan tendangan keras ke arah tiang dekat dari ujung kotak pinalti.
Tendangan keras tersebut sayangnya masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Bangladesh dan menghasilkan tendangan pojok.
Setelah mendapatkan dua kali tendangan pojok, Indonesia mendapat kesempatan mencetak gol. Bola liar hasil tendangan pojok melambung ke arah luar kotak pinalti. Irfan Jaya segera berlari ke arah jatuhnya bola dan melakukan tendangan voli.
Sayang, tendangannya masih melaju di atas gawang. Memasuki menit ke-30, giliran Stefano Lilipaly yang mendapatkan kesempatan. Saddil yang membawa bola di tengah lapangan, melepaskan umpan trobosan ke arah kotak pinalti.
Lilipaly yang berhasil lolos dari perangkap offside, berhasil mendapatkan bola dan melakukan tendangan ke gawang.
Sayang, gerak cepat dari kiper Bangladesh membuat ruang Lilipaly menjadi terbatas. Bola tendangannya pun berhasil diblok oleh kiper Bangladesh.
Tak lama berselang, Pratama Arhan berhasil menusuk dari sisi kiri. Ia berhasil mengejar bola umpan dari Irfan Jaya. Sayang, umpan silangnya ke dalam kotak pinalti belum bisa dimaksimalkan oleh Rafli.
Sundulan dari Rafli masih terlalu lemah dan belum bisa membuat bola berbelok ke arah gawang.
Meski mendapatkan banyak peluang namun, hingga babak pertama usai, Indonesia masih belum bisa mencetak gol.
Bangladesh pun beberapa kali berhasil mencuri peluang melalui skema serangan balik. Indonesia memang lebih banyak menguasai bola.
Namun, permainan ketat dan rapat dari Bangladesh membuat pemain Indonesia kesulitan mengembangkan permainan.
Terlebih, Irfan Jaya dan Pratama juga kerap kali melakukan miss komunikasi. Keduanya tampak belum kompak dan sering kehilangan bola ketika membangun serangan di sisi kiri.
Kabar buruknya bagi Indonesia, Asnawi Mangkualam mengalami cedera di menit 43. Asnawi yang diduga mengalami masalah hamstring pun harus ditandu keluar lapangan dan digantikan oleh Koko Ari.
Mengingat peran Asnawi yang cukup fital di sisi kanan permainan Indonesia. Akan jadi sebuah kerugian jika ia mengalami cedera serius dan tidak bisa bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang berlangsung mulai 8 Juni mendatang. (fat)