Jakarta (pilar.id) – Bagi sebagian orang, menulis adalah perkara sulit. Tak jarang, mereka yang belajar menulis hanya mampu duduk termenung di depan layar kosong selama bermenit-menit bahkan berjam-jam tanpa mampu menuliskan satu paragraf utuh.
Namun, bagi IIm Khoiria, menulis sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Ketertarikannya menulis pun datang tanpa disangka-sangka. Mula-mula, Iim hanya iseng menuruti permintaan salah satu guru Bahasa Indonesianya di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ketika itu, Iim diminta untuk mengikuti lomba menulis cerpen antar pelajar Kabupaten di Kabupaten Tuban. Tanpa disangka-sangka, karya pertamanya itu pun berhasil membawa Iim jadi 10 besar nominasi penulis terbaik.
Pengalaman tersebut, membuat Iim ketagihan menulis. Ia pun melanjutkan hobinya untuk menulis cerita bahkan sampai ia lulus dari Univeristas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2022 ini.
Hasilnya, karya novel yang ia tulis melalui aplikasi menulis online Wattpad, berhasil menjangkau 1,4 juta pembaca. Novel keduanya tersbut, diberi judul Thalassophobia.
Menurut cerita yang disampaikan Iim pada Pilar.id, novel berisi 62 bab ini, merupakan kelanjutan atau pengembangan dari novel pertamanya berjudul Amira. Ia menjelaskan jika Thalassophobia merupakan second lead dari Amira
“Thalassphobia sebenarnya cerita terusan dari Amira tapi jadi second lead, yang saya tulis di tahun 2018 hingga 2020 menjelang Covid-19. Saat menulis Amira memang tidak rutin, kadang sekali seminggu, sebulan sekali hingga pernah 6 bulan saya tidak menulis,” kenang Iim, yang mengenal Wattpad sejak 2014 ketika di Sekolah Menengah Atas (SMA) ini.
Ia menjelaskan, jika cerita Amira sendiri merupakan cerita bertema romance religi dan mengalami peningkatan pembaca yang awalnya 10 ribu pembaca, menjadi188 ribu pembaca. Setelah cerita Thalassophobia tembus satu juta lebih pembaca.
“Amiranya juga ikut naik, semua itu karena Thalassophobia yang saya rutinkan buat promosi, di Twitter dan Tiktok. Setiap hari promosinya di update, hingga beberapakali menjadi For Your Page (FYP) di Tiktok dan Twitter,” ujar Iim.
Perempuan kelahiran Tuban ini juga menyebut, jika saat video promosinya di Tiktok FYP dala semalam dapat menembus 500 ribu pembaca. Ia mengaku pencapaian tersebut, merupakan ambisi dari seorang Iim untuk bisa mendapatkan 1 juta pembaca dan akhirnya tercapai meski memerlukan usaha yang tak mudah
“Naskah saya edit sendiri, dalam membuat konten di Tiktok dan Twitter, baik gambar dan vidoenya saya edit belajar dari Youtube. Hingga saya buat jadwal dari pagi sampai sore nulis cerita, malamnya buat konten promosi. Susah memang tapi bangga juga,” ucap mahasiswa alumni UMM jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia tahun lulus 2022 ini.
Sedikit jelaskan, jika Thalassophobia menceritakan tentang ketakutan tokoh Ayana yang punya beberapa macam trauma, salah satunya ketakutan pada lautan, yang terjadi karena ada sebab dan mendatangkan akibat. Trauma dari tokoh Ayana itulah yang menjadi sebab konflik utamanya dalam cerita novel tersebut.
“Saya sendiri juga mengalami ketakutan pada laut, hanya backgroundnya berbeda. Kalau saya lihat laut lepas itu hanya sekedar takut. Lalu saya modifikasi, kalau ketakutan itu ada factor-faktornya ke tokoh si Ayana,” aku Iim.
Dalam proses pembuatan cerita novel Thalassphobia yang dimulai pada Juli 2020 hingga September 2020 ini. Ia menyampaikan jika dirinya sudah menyusun plot dari awal sampai terakhirnya menjadi beberapa paragraf, yang penting baginya sudah ada gambaran awal.
“Sebelum menulis sampai 62 itu harus sudah punya plot dulu, jadi biar tidak morat, marit kalau pas nulis Kalau tidak ada kerangkanya, nanti di tengah jalan putus, karena kita tidak akan tahun ujungnya kemana,” jabar perempuan 24 tahun ini.
Meski begitu, dalam 3 bulan menulis cerita novel Thalassphobia, Iim juga sempat mengalami kebosanan yang dipengaruhi oleh segelintir orang yang tak suka dengan karya novelnya. Namun Iim tak menyerah, hingga berhasil menuntaskan ceritanya.
“Waktu itu mentalnya tidak kuat karena berbagai komentar hujatan dan cacian, sudah ditengah jalan belum ending sudah malas nulis. Tetapi mau tidak mau harus diselesaikan. Sampai ada yang ngereport akun Tiktok saya, karena hampir setiap hari pormosi tulisan, akhrinya diblok Tiktok sampai sebulan tidak upload,” cerita Iim yang menyukai cerita Ilana Tan di Wattpad ini.
Kedepan Iim yang saat ini juga sudah menulis diberbagai platform lain, seperti di NovelMe, Karya Kastra dan lainnya ini, akan membuat terusan cerita dari tokoh Thalassphobia yang akan dimulai secara marathon dari tanggal 1 Agustus selama 45 hari.
Tak hanya itu, saat ini Iim juga telah mengajukan cerita Thalassophobia ke penerbit mayor di Falcon Publishing yang dinaungi oleh perusahaan media RCTI. Serta adanya cerita Thalassophobia ini, Iim berharap dapat dinikmati masyarakat luas.
“Semoga karyaku dapat diterima, dinikmati banyak orang dengan senang dan bisa bermanfaat, serta semakin dapat tawaran project agar mengembangkan keahlian dan potensi dalam dunia kepenulisan,” tutup Iim. (jel/fat)