Surabaya (pilar.id)- Beberapa Minggu ini, sosial media diramaikan oleh meme-meme brand ice cream dan teh bernama Mixue, yang akan membeli ruko atau rumah, atau bahkan hati yang kosong untuk dijadikan gerai Mixue.
Hal itu dikarenakan, saat ini brand ice cream dan teh berasal dari China tersebut, memiliki banyak gerai dimana-mana. Seperti halnya di Surabaya sendiri, terhitung gerai Mixue berjumlah sekitar 20 gerai berdasar Google Maps.
Diketahui brand ini mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2020 yang berada di Cihampelas Walk, Kota Bandung, Jawa Barat, dan kini di Indonesia ada sekitar 300 gerai Mixue.
Namun dibalik sejarahnya, Mixue berangkat dari usah kecil-kecilan seorang laki-laki asal China bernama Zhang Hongchao, yang memulai bisnisnya berbekal modal dari meminjam uang neneknya sejumlah 4000 Yuan atau sekitar 7 juta rupiah.
Dalam menjalankan usahanya, ia hanya mengandalkan peralatan sederhana, seperti mesin serut, meja pemutar, pemotong, dan sepeda motor, yang hanya menjual tiga produk, yakni es serut, es krim, dan smoothie.
Seiring berjalannya waktu, nyatanya produk minuman manisnya tersebut diminati banyak orang, dan menghasilkan keuntungan mencapai 100-Yuan atau Rp 175.000 dalam sehari.
Hingga ditahun 2008, brand dengan logo boneka salju bermahkota yang mengenakan jubah sayap merah dibelakang, sembari memegang tongkat ice cream tersebut, telah tersebar sebanyak 180 cabang di China, dengan nama Mixue Bingchen (XBMC).
Lalu di tahun 2018, pemilik Mixue memberanikan diri membuka gerai brandnya hingga ke luar negeri, salah satunya di Vietnam dan kini telah tersebar di 11 negara di Asia. (jel/din)