Jakarta (pilar.id) – Posisi Shin Tae-yong di Indonesia memang unik. Pelatih asal Korea Selatan tersebut tidak hanya diberikan tanggung jawab untuk menjadi pelatih Tim Nasional Indonesia di level senior.
Tetapi, juga di beberapa sektor usia seperti Timnas U-23 dan U-20. Namun, di satu sisi, kondisi tersebut memberikan keuntungan dengan adanya kesinambungan metode pelatihan di berbagai tingkat usia Timnas.
Di sisi lain, ketika ada kompetisi yang memiliki jeda waktu berdekatan, Shin Tae-yong juga kesulitan untuk bisa membagi fokus. Pelatih Timnas U-17 Bima Sakti pun memberikan saran agar tanggung jawab Shin Tae-yong dibagi saat kompetisi berdekatan.
Bima Sakti pun menjelaskan bahwa ada baiknya untuk pelatih Timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2023 diserahkan kepada pelatih yang dekat dengan Shin Tae-yong. Utamanya agar metode kepelatihan Shin Tae-yong bisa berkelanjutan.
“Mungkin ‘coach’ Nova (Nova Arianto, asisten pelatih Shin Tae-yong-red) bisa mengisi posisi pelatih itu karena dia lebih mudah berkomunikasi dengan Shin,” kata Bima di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (9/10/2022) malam.
PSSI mencari pengganti Shin Tae-yong untuk SEA Games 2023 supaya pelatih asal Korea Selatan tersebut fokus menangani timnas U-20 di Piala Dunia U-20 2023.
SEA Games 2023 dijadwalkan berlangsung pada 5-16 Mei 2023 di Kamboja. Jika sesuai rencana, jadwal itu dianggap sangat mepet karena Indonesia akan berlaga di Piala Dunia U-20 2023 yang digelar 20 Mei-11 Juni 2023.
PSSI menginginkan medali emas sepak bola putra dari SEA Games 2023. Terakhir kali PSSI prestasi tersebut adalah pada tahun 1991.
Menurut Bima, jika pelatih untuk SEA Games 2023 tersebut sudah mengenal dan faham metode dan program dari Shin Tae-yong, tentu akan lebih memudahkan beradaptasi.
Mengenai kesiapan dia jika ditunjuk, Bima enggan berspekulasi karena menurutnya masih banyak pelatih lain yang mungkin lebih siap untuk menjadi juru taktik timnas U-23 yang akan berlaga di SEA Games Kamboja, pada Mei 2023.
“Saya kira banyak pelatih lain yang lebih siap. Namun, saya menyerahkannya ke PSSI,” pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2018 tersebut.
Pria berusia 46 tahun itu memilih untuk fokus menangani timnas U-16/U-17 yang akan berlaga di Asian Youth Games di China pada Desember 2022.
Bima Sakti dipercaya menangani timnas U-16 Indonesia sejak Desember 2018. Dia datang ke skuad berjuluk Garuda Asia untuk menggantikan Fakhri Husaini.
Dalam prosesnya, Bima berhasil membawa skuadnya lolos ke Piala Asia U-16 2020 setelah menjadi tim terbaik kedua pada kualifikasi.
Pada kualifikasi tersebut, Indonesia tak terkalahkan dan bahkan mampu mengimbangi China 0-0. Namun, Piala Asia U-16 2020 batal digelar karena pandemi COVID-19.
Kemudian, pada pengalaman pertamanya pada Piala AFF U-16, tepatnya tahun 2019, Bima mempersembahkan posisi ketiga untuk Indonesia.
Tiga tahun kemudian, pemain timnas Indonesia era 1990-an itu mengantar skuadnya menjuarai Piala AFF U-16 2022. Namun, di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Bima gagal membawa timnya melaju ke Piala Asia U-17 2023. (fat)