Yogyakarta (pilar.id) – Kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Kabupaten Bantul meningkat. Tercatat dari 1.216 kasus 619 diantaranya ialah kasus TBC anak dengan 12 kasus pasien TBC resisten obat.
Marakknya kasus TBC pada anak ditengarai kebiasaan masyarakat yang terlalu menganggap sepele batuk. Gejala-gejala TBC dianggap batuk biasa sehingga tak jarang masyarakat menunda melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.
“Gejala anak yang mulai tertular TBC ini hampir mirip dengan batuk biasa. Gejala lain seperti terjadi penurunan nafsu makan, demam tidak tinggi yang kronik, batuk kronik selama dua minggu,” ungkap Dokter spesialis paru, Arief Bakhtiar dr SpP(K) FAPSR dosen Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/12/2022).
Selain itu, berat badan yang berkurang dan tidak naik sesuai grafik tumbuh, serta anak yang tidak aktif seperti lemah letih dab malaise kronik.
“Terkadang orang tua tidak menyadari anak-anak tertular TBC, dan penanganan yang dilakukan tidak melibatkan dokter maupun pemeriksaan ke puskesmas,” tambahnya.
Daya tahan tubuh anak yang lemah dengan kondisi gizi buruk atau stunting, lanjut Arief menjadi faktor yang mempermudah penularan infeksi TBC.
“Penularan akan lebih cepat pada kondisi anak stunting atau kurang gizi karena kekebalan tubuhnya rendah,” terangnya.
Apalagi, lanjutnya anak tersebut berada di lingkungan yang terkonfirmasi TBC. Pasalnya, kasus TB pada anak tidak menular, kecuali terdapat keterlibatan TB pada paru yang aktif.
“Anak-anak umumnya memiliki ekstra paru. Penularannya seringkali di lingkungan yang menderita TB paru aktif,” terangnya.
Menurutnya, para orang tua seringkali tidak menyadari anak-anak terinfeksi TBC. Pihaknya pun mengajak orang tua untuk dapat membedakan batuk biasa dengan TBC.
“Pelayanan pengobatan TBC saat ini lebih mudah dijangkau masyarakat, yang telah tersedia di puskesmas terdekat,” ungkapnya.
Selain itu, akses obat gratis juga dapat menekan angka kasus TBC. Didukung strategi Directly Observed Treatment Shortcourse yang akan membantu pengobatan dan skrining bagi masyarakat. (riz/hdl)