Jakarta (pilar.id) – Pandemi Covid-19 di seluruh dunia mulai menuju selesai. Indikasi ini dapat dilihat dari terus menurunnya kasus positif.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan akan ada situasi baru begitu pandemi berakhir. Tetapi, istilah untuk situasi baru ini masih perlu menunggu keputusan WHO.
“Nanti kalau pandemi Covid-19 sudah usai maka akan ada lagi pernyataan resmi dari Direktur Jenderal WHO sesuai keadaan dunia ketika itu, yang kita belum tahu kapan akan terjadi,” ujar Tjandra, Jumat (11/3/2022)
Jika merujuk pernyataan Direktur Jenderal WHO periode 2006-2017, Margaret Chan terkait H1N1-2009 pada 10 Agustus 2010, istilah yang dipakai adalah periode paska-pandemi atau post-pandemic period. Kala itu, Chan tidak menggunakan istilah endemi.
“Kita belum tahu istilah apa yang akan digunakan nanti, apakah pandemi Covid-19 sudah selesai atau Covid-19 sudah menjadi endemi, atau mungkin juga dunia memasuki periode pasca pandemi Covid-19,” kata Tjandra.
Sebelum pandemi, kata Tjandra, Covid-19 secara resmi dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMD). Status ini ditetapkan Dirjen WHO, Tedros Adhanom Gebreyesus, pada 30 Januari 2020.
Ada tiga pertimbangan memasukkan suatu penyakit sebagai PHEIC. Pertama, suatu penyakit baru, atau setidaknya mikro organisme penyebabnya adalah varian baru.
Kedua, kasus sudah dilaporkan di dua wilayah WHO atau lebih. Ketiga, penyakitnya cukup berat dan memberi dampak pada kesehatan manusia.
Di fase pandemi Covid-19 yang terlihat mereda belakangan ini, pakar kesehatan mengingatkan tentang adanya ancaman varian baru corona dan ini tetap berbahaya.
Sebuah laporan berjudul “Getting to and Sustaining the Next Normal” menyatakan, apa yang terjadi selanjutnya setelah pandemi yakni orang-orang hidup dengan virus SARS-CoV-2 dan varian-varian barunya yang dapat memicu lonjakan jumlah kasus seperti Delta dan Omicron.
“Akan ada varian baru, COVID-19 tidak akan hilang. Saya tidak berpikir mungkin hilang, dan tidak mungkin dihilangkan,” kata associate profesor kedokteran darurat di University of California, San Francisco, Jeanne Noble, MD seperti dikutip dari Health.
Menurut Noble, bukan tidak mungkin akan ada varian berbeda yang justru lebih ganas atau menyebabkan penyakit yang lebih serius. Tetapi karena kekebalan populasi tumbuh dan tumbuh dengan masing-masing varian ini, maka diharapkan ini tidak akan menjadi masalah. (beq/Antara)