Kulon Progo (pilar.id) – Masih dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI, Dekranasda Kabupaten Kulon Progo menciptakan sebuah masterpiece batik merah putih sepanjang 78 meter. Karya ini mengusung motif geblek renteng yang dipadukan dengan motif kontemporer, dihasilkan oleh 78 orang pembatik di Sentra Produksi Batik Sembung Lendah pada Selasa (22/8/2023).
Dra. Niken Probo Laras, SSos, MH, Koordinator Bidang Pengembangan Desain Dekranasda Kabupaten Kulon Progo, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya dalam rangka merayakan HUT RI ke-78, tetapi juga sebagai upaya untuk menginspirasi dan mempromosikan batik lokal kepada masyarakat secara luas.
“Selain untuk meningkatkan semangat cinta tanah air dan nasionalisme, meskipun bukan bendera merah putih, batik merah putih ini menjadi simbol. Kami berharap para generasi muda yang terlibat dalam industri batik dapat sukses, dan semoga ini menjadi sumber inspirasi,” terang Niken.
Niken menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari penciptaan batik merah putih sepanjang 77 meter pada tahun 2022 yang menjadi viral di berbagai media. Namun, pada tahun tersebut, karya batik tersebut hanya dapat dipajang di Taman Budaya Kulon Progo akibat pandemi COVID-19.
“Dengan kondisi pandemi yang lebih kondusif saat ini, serta untuk menghindari upaya untuk tetap menginspirasi masyarakat, karya batik sepanjang 78 meter ini akan dipajang di Alun-Alun Wates bersamaan dengan acara dari Dinas Kebudayaan yang akan berlangsung dari pagi hingga malam hari,” jelas Niken.
Lebih lanjut, Niken menambahkan bahwa karya batik ini akan dipamerkan mulai tanggal 26 Agustus di Alun-Alun Wates bersamaan dengan rangkaian acara seni, termasuk Gelar Warisan Budaya Tak Benda, Pameran Warisan Budaya Tak Benda, dan Festival Budaya Menoreh yang akan melibatkan 25 kontingen.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti, ST.MT, yang juga turut serta dalam pembuatan batik tersebut, mengungkapkan apresiasi kepada seluruh perajin batik yang terlibat dalam proyek ini.
“Partisipasi ini merupakan kontribusi dari masyarakat, terutama dalam seni membatik. Bagaimana mereka merayakan 17 Agustus 2023 dengan kreasi mereka, melalui inovasi dalam membatik sepanjang 78 meter ini,” ujar Ni Made.
Ni Made berharap bahwa kegiatan kreatif dan inovatif semacam ini akan memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan seni batik. “Ini merupakan kegiatan yang sangat positif, karena selain mengaktualisasikan bakat seni, juga akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi, terutama di wilayah Kulon Progo,” harapnya. (mad/ted)