Jakarta (pilar.id) – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang telah menemukan lima kasus penyakit Leptospirosis di wilayah Sampang.
Lima kasus Leptispirosis di Kabupaten Sampang ini, ditemukan dalam kurun waktu tiga bulan sejak Januari 2023 lalu.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes-KB Sampang, Agus Mulyadi menyebutkan bahwa penyakit Leptospirosis yang menyebar dari kencing tikus memang memiliki menjangkit manusia.
“Leptospirosis ini mudah menjangkit manusia. Karena bakteri Leptospira bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit, utamanya yang memiliki luka terbuka,” terang Agus Mulyadi di Sampang, Sabtu (11/3/2023).
Sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran penyakit Leptospirosis ini, Agus menghimbau kepada masyarakat agar menghindari genangan air apalagi jika terjadi banjir.
Sebab, kemungkinan besar genangan air yang muncul setelah banjir sudah tercemar air kencing tikus. Sehinnga, rawan menjadi sarana penyebaran bakteri Liptospira.
“Hindari genangan air, sebab salah satu penyebab terjangkit Leptospirosis tersebut karena terkena air yang bercampur dengan kencing tikus,” tegasnya.
Mereka yang terjangkit bakteri Leptospira dan menderita penyakti Leptospirosis bisa saja mengalami gejala yang berbeda.
Namun, ada beberapa gejala dasar yang biasanya terjadi pada penderita Leptospirosis diantaranya, demam mendadak, lemah, mata merah, kekuningan pada kulit, sakit kepala dan nyeri otot betis.
“Jika gejala tersebut dirasakan, maka segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkasnya. (fat)