Jakarta (pilar.id) – Di Indonesia, leptospirosis juga menjadi masalah kesehatan nasional. Dalam sebuah kesempatan, Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama pernah mengatakan, kasus leptospirosis cenderung meningkat setiap tahun.
Tahun 2020, terdapat 1.170 kasus dengan 106 kematian. Lalu 2021, terdapat 736 kasus leptospirosis dan kasus kematian mencapai 84 jiwa. Dan 2022, terdapat 1.408 kasus leptospirosis dengan angka kematian 139 jiwa.
Diketahui, kasus dan kematian akibat leptospirosis di Indonesia cenderung meningkat selama musim hujan, terutama di wilayah-wilayah yang terkena banjir dan genangan air.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program nasional untuk mengendalikan leptospirosis, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini, meningkatkan kemampuan diagnosis dan pengobatan, serta memperkuat sistem pengawasan dan pelaporan.
Di lingkungan kita, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah Leptospirosis. Apa saja?
Meningkatkan sanitasi lingkungan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dapat membantu mengurangi populasi tikus dan hewan lain yang dapat menjadi penyebar Leptospira, bakteri yang menyebabkan leptospirosis. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, dan menghindari penumpukan sampah dan genangan air yang dapat menjadi sarang tikus.
Waspada air terkontaminasi
Bakteri Leptospira dapat hidup dalam air yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dengan air yang terkontaminasi, terutama saat banjir atau genangan air.
Hindari kontak pembawa Leptospira
Beberapa hewan, seperti tikus, babi, sapi, kuda, dan anjing, dapat membawa bakteri Leptospira dan menyebarkannya melalui air liur, air seni, atau tinja. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dengan hewan-hewan ini, terutama jika hewan tersebut terlihat sakit.
Mengenakan pakaian yang sesuai
Jika harus bekerja di area yang berpotensi terkontaminasi oleh Leptospira, sebaiknya mengenakan pakaian pelindung, seperti sepatu bot, sarung tangan, dan baju kerja yang tahan air.
Vaksinasi
Beberapa vaksin telah dikembangkan untuk mencegah leptospirosis pada hewan, seperti anjing dan sapi. Namun, vaksin untuk mencegah leptospirosis pada manusia belum tersedia secara luas.
Perawatan kesehatan
Jika Anda merasa telah terpapar Leptospira atau mengalami gejala leptospirosis, segera berkonsultasi dengan dokter. Perawatan yang cepat dan tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dari leptospirosis. (usm/hdl)