Surabaya (pilar.id) – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya akan menyiapkan seragam baru untuk siswa-siswi dari Keluarga Miskin (Gamis) pada tahun ajaran baru 2023/2024. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dispendik berencana menyediakan sekitar 20.000 seragam baru untuk pelajar SD-SMP dari keluarga gamis dan pra gamis.
Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) untuk mempersiapkan seragam baru lebih awal dalam tahun ajaran 2023/2024. Produksi seragam tersebut nantinya akan dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibina oleh Pemkot Surabaya.
“Kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinkopdag. Kami ingin mempersiapkan seragam lebih awal. Harapannya, saat tahun ajaran baru, siswa-siswi dari keluarga gamis sudah dapat menerima seragam baru ini,” ungkap Yusuf pada Minggu (14/1/2024).
Ia juga memberikan imbauan kepada orang tua siswa yang berasal dari keluarga gamis dan pra gamis agar tidak khawatir terkait seragam pada tahun ajaran baru.
“Orang tua siswa tidak perlu khawatir terkait seragam di tahun ajaran baru. Pak Wali (Eri Cahyadi) sudah menyiapkan seragam untuk siswa gamis dan pra gamis,” tambahnya.
Yusuf menjelaskan bahwa pengadaan seragam untuk siswa gamis dan pra gamis akan dilakukan tidak lama lagi. Pihaknya berharap dapat melaksanakan pengadaan tersebut pada bulan Februari 2024. Saat ini, Dispendik Surabaya sedang melakukan pendataan dan pengukuran untuk seragam tersebut.
Pengukuran seragam memakan sedikit waktu karena dilakukan secara bertahap, dengan memberikan prioritas kepada siswa yang telah lama menempuh pendidikan. Yusuf mengungkapkan bahwa pengukuran seragam akan dimulai dengan siswa yang sebelumnya duduk di kelas 2 SD ke kelas 3 SD dan kelas 7 SMP ke kelas 8 SMP.
“Kita akan mendahulukan pengukuran seragam untuk anak-anak yang sudah lama. Misalnya, kita akan dahulukan pengukuran seragam untuk siswa yang naik ke kelas 3 SD dan kelas 8 SMP. Setelah itu, baru dilanjutkan untuk siswa baru dari TK B ke kelas 1 SD dan kelas 6 SD ke kelas 7 SMP. Semuanya akan dilakukan secara bertahap dan mendahulukan siswa yang telah lama menempuh pendidikan,” jelasnya. “Bertahap, kita dahulukan untuk anak-anak yang lama dahulu. Nanti mendekati Juni, itu nanti (pengukuran) untuk yang kelas kelas 7 SMP dan kelas 1 SD,” tambah Yusuf. (rio/ted)