Surabaya (pilar.id) – Universitas Kristen Petra ((UK Petra) Surabaya terus memberikan dukungan bagi pengembangan potensi mahasiswa mereka. Salah satunya, bagi para mahasiswa yang memiliki potensi dalam pengembangan teknologi di dunia internet.
Dukungan tersebut, diwujudkan oleh UK Petra melalui Fakultas Teknik Elektro dengan meresmikan Laboratorium Internet of Things (IoT) yang berlokasi di Gedung P Lantai 3, UK Petra Surabaya, pada Kamis (10/11/2022).
Seperti yang disampaikan oleh Handy Wicaksono, selaku Kapro IoT dan Kaprodi Electrical Engineering UK Petra, bila pengadaan laboratorium dengan bentuk smart home ini, bisa menjadi tempat belajar mahasiswa dengan bersentuhan langsung ke dunia industri yang ada.
“Dengan menggandeng PT Handyman Smart Teknologi (HST), laboratorium ini dibagi jadi dua bagian, yaitu laboratorium prototype rumah cerdas berbasis IoT atau mock-up, serta mahasiswa bisa membuat sesuatu di mock-up yang kita sediakan ini,” ujarnya.
Dalam laboratorium IoT ini, Handy menjelaskan terdapat beberapa ruang yang memiliki berbagai fitur, seperti di ruang televisi terdapat sistem menyala dan mematikan tv otomatis, serta lampu, dan tirai yang bisa di buka, tutup otomatis dengan bantuan internet memakai google Alexa dan aplikasi.
Selain itu dikamar mandi, terdapat tombol darurat, lalu di dapur ada sensor gas, di kamar tidur terdapat fitur bisa mematikan atau menghidupkan AC dari jarak jauh dan masih banyak lagi.
“Yang paling unik, itu smart mirror, kaca yang seperti layar, bisa digunakan untuk akses informasi cuaca, membaca berita dan mengoperasikan smart home kita,” sebutnya.
Tak hanya itu, seperti yang disampaikan oleh William Gosal, selaku CEO dan Founder Handyman Smart Home System, jika dalam laboratorium IoT ini, pihaknya memakai teknologi dengan memakai sensor gelombang radio, yang mampu mendeteksi keberadaan orang, meski orang tersebut tidak bergerak
“Kita bisa tahu apakah ada orang atau tidak dalam ruang itu, gunanya untuk efesiensi, misalnya tidak ada orang di dalam suatu ruangan, kita bisa mematikan ac dan lampu secara otomatis,” paparnya.
Maka dari itu, adanya fasilitas ini William berharap agar mahasiswa tak hanya mempelajari dan meneliti dari lab ini, namun juga bisa menciptakan produk-produk teknologi lainnya.
“Dari kami siap untuk memfasilitasi, dari launching produk, sampai penjualan produk, dan pastinya ada kerjasama lainnya, jadi mahasiswa tak hanya meneliti, membuat sesuatu, tetapi mereka juga bisa punya akses ke pasar,” pungkasnya. (jel/fat)