Surabaya (pilar.id) – Emil Elestianto Dardak, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, menginstruksikan kader dan pengurus Partai Demokrat se-Jawa Timur untuk meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disampaikan pada Jumat (14/7/2023) malam kemarin.
“Pidato Ketua Umum AHY harus diputar berulang-ulang agar kita dapat memahami makna dan nilai yang terkandung di dalamnya. Kita semua harus memahaminya. Minimal, putarlah pidato tersebut sebanyak 14 kali,” kata Emil setelah menyaksikan langsung pidato politik AHY di rumah AHY Jatim di Jalan Raya Jemursari Surabaya.
Dalam pidato politik tersebut, terungkap bahwa berpolitik bukan hanya tentang menang atau kalah dalam pemilihan legislatif, dan bukan pula tentang jumlah kursi yang harus didapatkan.
“Namun, kita juga harus menyampaikan kepada masyarakat bahwa Partai Demokrat memiliki solusi untuk semua permasalahan yang dihadapi rakyat. Kita semua memiliki solusi, dan solusi itu harus disampaikan kepada masyarakat,” terang Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Emil meminta agar apa yang disampaikan oleh AHY dianalisis secara mendalam dan disampaikan dengan rendah hati, tanpa merendahkan atau mengabaikan pencapaian yang telah dicapai selama ini. “Yang pasti, Partai Demokrat memahami apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Dalam pidato politiknya, AHY menyampaikan tiga hal yang menjadi dasar pemikiran Partai Demokrat dalam melakukan perubahan. Pertama, studi dan pengamatan terhadap apa yang telah dilakukan oleh negara dan pemerintah selama sembilan tahun terakhir.
Kedua, masalah-masalah serius yang dirasakan oleh rakyat. Ketiga, keinginan dan harapan rakyat yang ditemui di seluruh Tanah Air.
Meskipun terdapat capaian-capaian, AHY menjelaskan bahwa kita harus mengakui dengan jujur bahwa dalam sembilan tahun terakhir terjadi kemunduran yang serius dalam berbagai aspek.
“Pertumbuhan ekonomi menurun, jauh di bawah target tujuh hingga delapan persen. Pertumbuhan ekonomi stagnan di angka lima persen. Bahkan, terjadi penurunan tajam saat pandemi Covid-19,” ujar AHY.
“Akibatnya, dunia usaha dan kesejahteraan rakyat terpukul. Daya beli golongan menengah ke bawah menurun. Angka kemiskinan dan pengangguran meningkat. Sementara itu, ketika pertumbuhan ekonomi rendah, utang kita justru melonjak, baik utang pemerintah maupun BUMN,” jelasnya.
Ada yang berpendapat bahwa lambatnya pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh pandemi Covid-19. “Argumen seperti ini, menurut saya, hanya separuh benar. Faktanya, sebelum pandemi terjadi, ekonomi kita telah mengalami masalah. Oleh karena itu, harus ada penyebab dan faktor lain di luar pandemi,” ungkapnya.
Partai Demokrat berpendapat bahwa faktor lain tersebut berkaitan dengan kebijakan dan langkah-langkah pemerintah dalam mengelola ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, juga dalam menentukan prioritas pembangunan dan upaya mengatasi krisis.
“Sulit dimengerti ketika pertumbuhan ekonomi menurun, kekuatan fiskal melemah, utang meningkat, pemerintah justru membangun infrastruktur dengan skala besar. Terlebih lagi, sebagian proyek dan megaproyek tersebut tidak memberikan dampak langsung pada kehidupan dan kesejahteraan rakyat yang sedang menghadapi tekanan. Seharusnya, pelaksanaannya dapat ditunda,” kata AHY.
Partai Demokrat berpendapat bahwa pemerintah tidak peka terhadap kondisi masyarakat. “Pemerintah juga kurang memberikan perhatian kepada lebih dari seratus juta rakyat kita yang sedang menghadapi kesulitan hidup yang serius. Menurut kami, sikap, kebijakan, dan tindakan pemerintah seperti ini perlu diubah dan diperbaiki,” tegas AHY.
“Ketika terjadi krisis dan tekanan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, prioritas dan alokasi anggaran negara seharusnya ditujukan untuk meringankan penderitaan rakyat, terutama petani, nelayan, buruh, dan golongan yang lemah,” pungkas AHY.
Emil Dardak meminta kader Partai Demokrat untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pidato politik AHY dalam kehidupan sehari-hari. “Pidato Ketua Umum AHY sangat inspiratif dan memotivasi. Kita semua harus berpartisipasi dalam membangun negara ini,” ujarnya.
Dia yakin bahwa jika seluruh kader Partai Demokrat bekerja keras dan sungguh-sungguh, Partai Demokrat akan menjadi partai yang besar dan kuat.
“Partai Demokrat adalah partai besar dengan sejarah panjang. Kita memiliki kader-kader yang hebat dan berbakat. Saya yakin kita mampu menjadi partai yang mampu memberikan perubahan bagi bangsa ini,” tutupnya. (hdl)