Bekasi (pilar.id) – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, kembali melakukan blusukan ke pasar-pasar tradisional di Bekasi, yakni Pasar Jatiasih dan Pasar Kranggan, Sabtu (16/12/2023).
Kunjungan tersebut tidak hanya sebagai bentuk silaturahmi, tetapi juga untuk mendengarkan keluhan pedagang terkait tantangan yang dihadapi pasar tradisional dalam menghadapi pesatnya bisnis online, terutama Tiktok Shop.
Saat bertemu dengan pedagang Pasar Kranggan, Nailih (35) dengan tulus menyampaikan keluhan pedagang terkait tren belanja online yang semakin merajalela. Menurutnya, aplikasi Tiktok Shop, Lazada, Shopee, dan lainnya, telah membuat pasar tradisional kehilangan daya tarik, dan pedagang merasa kalah saing.
“Pak, kami kalah sama Tiktok Shop, Lazada, Shopee, dan lainnya. Tolong pak, berikan kami kebijakan yang bisa menyelamatkan nasib kami,” ungkap Nailih.
Ganjar Pranowo mengakui bahwa tantangan ini bukan hanya dialami pedagang di Bekasi, tetapi juga merambah ke berbagai pasar tradisional di seluruh Indonesia. Ganjar menawarkan dua solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Pertama, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pedagang tradisional agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan bisnis online. Ganjar menjelaskan, “Jadi nanti kita ajari, kita buat pelatihan agar pedagang tradisional juga bisa jualan secara online.”
Solusi ini telah berhasil diterapkan oleh Ganjar selama kepemimpinannya di Jawa Tengah. Para pelaku UMKM dilibatkan dalam pelatihan dari e-commerce besar, seperti pelatihan kredit millenial, kredit Lapak, dan kredit Mitra Jateng 25 untuk memfasilitasi akses modal.
Kedua, Ganjar menekankan pentingnya regulasi yang mendukung kolaborasi antara pasar tradisional dan bisnis online. “Negara harus mengatur dan memastikan terjadi kolaborasi antar keduanya sehingga semua bisa mendapatkan untung,” tambahnya.
Melalui kunjungan ini, Ganjar Pranowo berkomitmen untuk terus mendengarkan dan mencari solusi bersama demi keberlanjutan pasar tradisional di tengah pesatnya perkembangan bisnis online. (rio/hdl)