Sragen (pilar.id) – Semangat tak terpadam pada malam hari di Sragen, terutama bagi ratusan anak muda yang meriah menyambut kehadiran Calon Presiden 2024, Ganjar Pranowo. Ganjar, yang aktif di Solo Raya, menyapa antusiasme para pemuda Sragen di Bascamp Wiyas Krikilan Sragen pada malam Minggu (24/12/2023).
Para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tersebut memberikan sambutan meriah sejak kedatangan Ganjar. “Selamat datang, Pak Ganjar! Info jadi mantu idamanmu!” teriak sejumlah remaja putri dengan penuh semangat.
Keantusiasan anak muda semakin berkobar ketika Ganjar memaparkan salah satu program unggulannya, yaitu internet super cepat dan gratis untuk pelajar. Ganjar bertanya kepada mereka tentang pengeluaran bulanan untuk kuota internet.
Dergina (20), salah seorang pemuda Sragen, menyatakan bahwa rata-rata pengeluaran kuota internet anak muda mencapai Rp100.000 per bulan. Kadang-kadang, kuota tersebut tidak mencukupi, sehingga mereka harus mencari wifi di tempat umum.
Ganjar berjanji untuk menyediakan jaringan internet yang merata di seluruh Indonesia. Selain itu, ia ingin meningkatkan kecepatan internet agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi.
“Khusus untuk pelajar, internet super cepat akan kami gratiskan. Apakah kalian setuju dengan internet cepat dan gratis?” tanya Ganjar.
“Setuju, Pak! Itulah yang kami inginkan. Pak Ganjar tahu persis apa yang dibutuhkan oleh anak muda!” jawab anak muda Sragen dengan antusias.
Ganjar menekankan bahwa masyarakat Indonesia menjadi salah satu pengakses internet terbesar di dunia, namun aksesnya belum merata ke seluruh daerah, dan kecepatannya masih kalah jauh dengan negara lain.
“Jika internet merata dan super cepat, banyak ide kreatif dari anak muda akan muncul. Industri digital kita akan tumbuh, dan mereka akan bersaing dalam mempresentasikan kreasi dan inovasi masing-masing,” tegasnya.
Ganjar juga menegaskan bahwa akses internet harus gratis untuk pelajar agar mereka tidak tertinggal dalam hal teknologi dan dapat belajar di mana pun berada. Namun, ia memperingatkan agar tidak disalahgunakan, dan orang tua perlu mengawasi agar tidak terjadi penyebaran hoaks atau penggunaan yang tidak sesuai peruntukan. (riq/hdl)