Jakarta (pilar.id) – Jemaah Haji Indonesia akan mulai mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Pada hari pertama kedatangan, dijadwalkan ada 16 kloter yang akan tiba.
Pada saat bersamaan, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara juga telah menempatkan petugas di setiap terminal kedatangan jemaah.
“Kita akan segera memulai fase kedatangan gelombang pertama di Madinah. Kami akan menyiapkan petugas di seluruh area di Bandara Madinah untuk menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia,” ungkap Kepala Daker Bandara, Haryanto, saat memimpin timnya dalam orientasi lapangan di Bandara AMAA Madinah, pada Selasa (23/5/2023).
Haryanto menjelaskan bahwa di Bandara AMAA Madinah terdapat empat terminal kedatangan jemaah haji Indonesia, yaitu Terminal Fast Track, Terminal Zero, Terminal Haji, dan Terminal Internasional.
Total 6.383 jemaah dijadwalkan akan tiba di Madinah pada hari pertama. Mereka tersebar dalam 16 kloter penerbangan.
“Jumlah jemaah haji kloter pertama adalah 393 orang. Mereka diberangkatkan dengan Garuda Indonesia dari embarkasi Jakarta – Pondok Gede dan akan mendarat di bandara AMAA melalui Terminal Fast Track,” jelasnya.
Terminal Fast Track tahun ini menjadi layanan khusus bagi jemaah haji Indonesia yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Proses imigrasi sudah dilakukan sejak di Tanah Air, sehingga saat tiba di Bandara AMAA Madinah, jemaah langsung diarahkan menuju bus untuk diantar ke hotel.
“Setelah turun dari pesawat, jemaah yang melalui Terminal Fast Track dan Terminal Zero tidak diarahkan ke ruang tunggu Plaza atau paviliun. Namun, di Terminal Zero, jemaah tetap melalui proses pemeriksaan imigrasi dan bea cukai terlebih dahulu,” tambahnya.
Haryanto menegaskan bahwa seluruh petugas PPIH Daker Bandara siap menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia mulai tanggal 24 Mei dan seterusnya. (usm/hdl)