Jakarta (pilar.id) – Kabar duka kembali hadir dari dunia sepakbola internasional. Salah satu penyerang legendaris Tim Nasional Italia, Gianluca Vialli dikabarkan meninggal dunia.
Mantan pemain sekaligus pelatih klub Premier League, Chelsea ini meninggal dunia pada Jumat 6 Januari 2023 waktu setempat di Rumah Sakit Royal Marsden, London, Inggris setelah sempat menjalani perawatan akibat kanker pankreas yang ia derita.
Vialli sebenarnya sudah menderita kanker pankreas sejak tahun 2017. Ia kemudian menjalani perawatan radioterapi dan kemoterapi mulai tahun 2018 di Rumah Sakit Royal Marsden.
Dua tahun kemudian, pada 2020, Vialli dinyatakan bebas dari kanker pankreas. Vialli berhasil memenangi pertarungan melawan kanker tersebut.
Sayang, Desember 2021, kanker pankreas tersebut kembali menyerang Vialli. Kali ini, setelah setahun penuh bertarung melawan kanker pankreas untuk kali kedua, Vialli akhirnya harus menyerah dan dinyatakan meninggal dunia di usia 58 tahun.
Saat aktif sebagai pesepakbola profesional, Gianluca Vialli bermain di posisi striker. Ia memulai karirnya di Cremonese, klub daerah kelahirannya.
Vialli di Cremonese sejak masih belia di usia 14 tahun. Dua tahun kemudian di usia 16 tahun, Vialli sudah berahasil menembus tim utama Cremonese.
Empat musim bermain di tim utama Cremonese, Vialli muda berhasil mencatatkan 105 penampilan dan mencetak 23 gol.
Masuk usia 20 tahun, Vialli kemudian pindah ke Sampdoria. Empat musim di Sampdoria, Vialli mencatatkan 223 penampilan dan mencetak 85 gol. Masa-masa di Sampdoria merupakan salah satu masa kejayaan Vialli.
Ia juga mendapatkan kesempatan bergabung ke Timnas Senior Italia setelah menunjukkan penampilan apik di awal-awal karirnya bersama Sampdoria.
Perjalanan karir Vialli kemudian membawanya bergabung ke klub raksasa saat itu, Juventus. Di sana, Vialli juga bergabung selama empat musim sebelum pindah ke Chelsea.
Di Chelsea, Vialli mengalami perjalanan yang cukup unik. Dua tahun ia bermain sebagai pemain utama di Chelsea. Memasuki musim ketiga, Vialli bukan saja berperan sebagai pemain, tetapi juga menjalankan peran sebagai pelatih menggantikan rekan setimnya dulu, Ruud Gullit.
Vialli berperan sebagai player-manager selama satu setengah musim hingga akhir 1999. Di musim 1999/2022, Vialli kemudian secara resmi menjadi pelatih kepala di Chelsea dan sudah tidak lagi bermain sebagai pemain profesional.
Sayang, Vialli kemudian dipecat oleh manajemen Chelsea karena masalah internal dan menjadi pelatih di Watford pada musim 2001/2002. (fat)